Data Neraca Perdagangan Kumulatif, untuk Edukasi Publik
JAKARTA, investortrust.id - Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyampaikan data neraca perdagangan atau ekspor impor secara kumulatif, untuk edukasi publik. Cara penyampaian ini berbeda dengan laporan-laporan sebelumnya, yang menampilkan data perubahan bulanan.
“Jadi untuk periode rilis berikutnya, untuk data ekspor-impor, kita akan menyampaikan dalam bentuk kumulatif. Penyampaian data secara kumulatif ini untuk mendapat pandangan yang lebih mendalam terhadap suatu fenomena di bulan tertentu. Sebagai contoh, perkembangan nilai ekspor kumulatif Januari-Maret 2025 akan dibandingkan dengan Januari-Maret 2024,” kata Direktur Statistik Distribusi BPS Sarpono saat taklimat media di kantor BPS Pusat, Jakarta, Rabu (28/05/2025).
Baca Juga
Danantara Dapat Hasilkan Dividen Rp 163 Triliun/Tahun, Investasi dan Perdagangan Ditingkatkan
Sebelumnya Sulit Diinterpretasikan
Sarpono menjelaskan, BPS melihat penyampaian data secara bulanan sebelumnya sangat dipengaruhi jumlah hari. Selain itu, terdapat faktor musiman dan momentum hari besar.
“Atau hal-hal penyumbang kenaikan atau pola kritis dari data bulanan tersebut. Sehingga, itu sulit diinterpretasikan,” ucap dia.
Sarpono menjelaskan BPS nantinya akan tetap menampilkan data bulanan. Tetapi tidak dalam presentasi, melainkan dalam dokumen Berita Resmi Statistik (BRS).
Baca Juga
Deputi Statistik bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, penyampaian kumulatif tidak akan mereduksi peristiwa yang terjadi pada bulan sebelumnya. Justru, dengan penyampaian secara kumulatif, akan memberi pemahaman bagi pengguna data.
“BPS ingin mengedukasi pembaca datanya, karena kan kinerja itu tidak bisa dilihat dari bulanan, melainkan kumulatif,” ujar Pudji.
Pudji menyebut BPS tetap akan menyediakan data secara detail sesuai kebutuhan penggunanya. Dengan data yang rinci tersebut, pengguna dapat menganalisis sesuai kebutuhan.
“Itu tergantung kebutuhan. Tapi, kalau mau lihat kinerja perdagangan yang lebih tepat, kita lihat dari bagaimana secara kumulatif perdagangan itu,” ujar dia.

