Indonesia Bakal Seimbangkan Neraca Perdagangan dengan AS Senilai US$ 19,5 Miliar
JAKARTA, investortrust.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah menawarkan penyeimbangan neraca perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Langkah ini menjadi upaya Indonesia bernegosiasi tarif, selain menawarkan rencana perbaikan non-tarif.
“Kita sebut fair and square. Mereka kan (defisit) neraca perdagangannya sekitar US$ 19 miliar. Kita berikan lebih dari US$ 19,5 miliar,” ujar Airlangga, di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/4/2025).
Meski terjadi transaksi yang nyaris nol antarkedua negara, Indonesia memiliki keuntungan. Airlangga menyebut, Indonesia berkesempatan membeli sebuah proyek di AS.
“Kami sampaikan juga, perusahaan Indorama untuk investasi US$ 2 miliar di Louisiana, untuk blue amonia,” kata dia.
Baca Juga
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 59 Bulan Berturut-turut
Airlangga menjelaskan pemerintah juga berdiskusi mengenai mineral kritis milik Indonesia dengan AS. Pemerintah juga meminta tarif yang diberikan ke Indonesia setara dengan yang lain.
“Kemudian kita juga mengajukan permintaan tarif yang sifatnya resiprokal, artinya untuk komoditas utama Indonesia yang ekspor ke AS,” kata dia.
Airlangga menjelaskan United State Trade Representative (USTR) sangat mengapresiasi posisi negosiasi Indonesia. Meski begitu, pembahasan negosiasi ini tidak akan dibuka secara luas ke masyarakat.
“Secara geopolitik kita dianggap penting oleh Amerika,” kata dia.

