Gibran Gerak Cepat di Bengkulu Atasi Kelangkaan BBM dan Kapal Tak Bisa Sandar
JAKARTA, investortrust.id - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mendatangi Pelabuhan Pulau Baai, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Bengkulu, pada Selasa (27/5/2025). Peninjauan ini dilakukan sebagai tindak lanjut laporan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) serta terputusnya rantai pasok bahan pokok ke Pulau Enggano.
Gibran menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bengkulu atas ketidaknyamanan dan gangguan yang timbul akibat terganggunya distribusi logistik dan energi di daerah tersebut.
Baca Juga
Distribusi BBM ke Bengkulu Bermasalah, Pertamina Tempuh Cara Ini
Gibran menyampaikan empat arahan strategis kepada jajaran terkait, termasuk pemerintah daerah, PT Pelindo, serta kementerian teknis yang membidangi. Pertama, pemerintah menempatkan kondisi ini sebagai prioritas, serta akan menanganinya dengan langkah-langkah yang terukur dan serius.
"Sesuai arahan Presiden Prabowo, segala hal yang menyangkut kepentingan rakyat banyak harus menjadi prioritas," kata dia dikutip dari siaran pers, Selasa (27/5/2025).
Kedua, ia meminta PT Pelindo segera mempercepat proses pengerukan alur pelayaran yang terdampak sedimentasi guna memastikan jalur logistik, khususnya distribusi energi dan bahan pokok, sehingga kembali berjalan lancar.
Ketiga, sembari menunggu proses pengerukan rampung, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina, dan pemerintah daerah memastikan kelancaran distribusi BBM melalui jalur alternatif, khususnya darat.
Baca Juga
BBM Shell Tetap Stabil Meski Ganti Bos, Ini Daftar Lengkap Harga Per Mei 2025
Keempat, mantan Wali Kota Surakarta ini menegaskan bahwa dirinya akan memantau secara langsung perkembangan penanganan, baik melalui laporan berkala dari Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Bengkulu, Pertamina, maupun Pelindo, guna memastikan seluruh proses berjalan sesuai rencana.
Kelangkaan BBM serta terputusnya rantai pasok bahan pokok di wilayah itu menyusul pendangkalan dalam 2 tahun terakhir. Hal ini menyebabkan kedalaman alur menyusut drastis hingga hanya 1,5 meter. Kondisi ini diperparah dengan faktor alam dan cuaca buruk yang membuat sedimentasi lebih cepat terjadi.
Hal ini yang menjadikan kapal tanker dan logistik tidak lagi dapat bersandar. Adapun upaya yang telah dilakukan Pelindo untuk menormalisasi alur adalah dengan mendatangkan kapal keruk tipe CSD Costa Fortuna 3 yang saat ini telah berada di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dan segera melakukan pengerukan.
Hadir mendampingi Wapres, Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen (TNI) Ujang Darwis, Kapolda Bengkulu Irjen (Pol) Mardiyono, Plt Sekretaris Wapres Al Muktabar, Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono, dan Executive Director 2 Regional 2 PT Pelindo Drajat Sulistyo.

