RDG BI, Rupiah Perkasa terhadap Dolar hingga Euro dan IHSG Terbang
JAKARTA, investortrust.id - Di tengah rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), kurs rupiah perkasa terhadap dolar, yen, hingga euro. RDG yang antara lain menetapkan suku bunga acuan ini berlangsung dua hari, mulai tanggal 20-21 Mei 2025.
Penguatan rupiah juga dipengaruhi menurunnya indeks dolar Amerika Serikat pada Selasa (20/05/2025). "Pada perdagangan kemarin sore, kurs rupiah ditutup menguat 11 poin -- sebelumnya sempat melemah 30 poin -- di level Rp 16.433 per dolar AS, dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.444. Untuk perdagangan Selasa, mata uang rupiah diperkirakan fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.370 - Rp.16.440 per dolar AS," kata pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi di Jakarta, dikutip Selasa.
Berdasarkan data Yahoo Finance, nilai tukar mata uang Garuda bergerak menguat 40 poin atau 0,24% pada pukul 09.46 WIB, ke Rp 16.384 per dolar AS. Namun, kurs rupiah masih lebih lemah ketimbang asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp 16.000 per dolar AS. Secara year to date, rupiah juga masih terdepresiasi 1,86%.
Baca Juga
Harga Emas Melonjak Setelah Moody’s ‘Downgrade’ Peringkat AS
Penurunan Rating AS
Dari faktor ekternal, US Dollar Index tercatat kian melemah. DXY ini pada Selasa pagi turun 0,07 poin atau 0,07% ke level 100,36. Secara year to date, sudah merosot 7,50%.
"Sentimen datang dari AS penurunan rating dari Moody terhadap US sovereign credit," kata pengamat pasar modal Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (20/05/2025) pagi.
Seiring dengan penguatan rupiah, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/5/2025), sukses melesat hingga sempat sentuh menyentuh level tertinggi intraday 7.202 pada pulul 09.30 WIB. Posisi tersebut tercatat sebagai level tertinggi indeks sejak 30 Januari 2025.
Dengan pencapaian tersebut, IHSG telah berhasil mencatatkan lompatan sebanyak 20% dari level terendahnya tahun ini 6.976 yang dicatatkan pada 9 April 2025, menjadi 7.202 pada perdagangan intraday sesi I hari ini. Lompatan tersebut ditopang penguatan mayoritas sektor saham.
Baca Juga

