Asing Jual SBN dan Masuk Saham Sepekan, Lalu?
JAKARTA, investortrust.id - Bank Indonesia merilis perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah pekan ini. Investor asing tercatat melakukan penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan masuk saham dalam perdagangan di pasar keuangan RI pekan ini, usai libur panjang Hari Raya Waisak dan cuti bersama hingga Selasa.
"Kami laporkan aliran modal asing Minggu II Mei 2025, berdasarkan data transaksi 14-15 Mei, secara agregat non-resident tercatat beli neto sebesar Rp 4,14 triliun. Ini terdiri dari beli neto sebesar Rp 4,52 triliun di pasar saham dan Rp 1,14 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta jual neto sebesar Rp 1,52 triliun di pasar SBN," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan di Jakarta, Jumat 16 Mei 2025 malam.
Net foreign capital inflows pekan ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Pada pekan sebelumnya, berdasarkan data transaksi yang dicatat BI 5-8 Mei 2025, non-resident melakukan beli neto sebesar Rp 0,12 triliun. Ini terdiri dari jual neto Rp 2,70 triliun di pasar saham dan Rp 4,07 triliun di SRBI, serta beli neto Rp 6,88 triliun di pasar SBN.
Baca Juga
Sepanjang tahun 2025 (year to date), berdasarkan data setelmen hingga 15 Mei 2025, non-resident tercatat jual neto sebesar Rp 52,53 triliun di pasar saham dan Rp 20,54 triliun di SRBI. Di sisi lain, pemodal asing masih mencatatkan beli neto sebesar Rp 29,10 triliun di pasar SBN.
Sedangkan premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 15 Mei 2025 sebesar 83,34 bps. Ini turun dibandingkan pada 9 Mei 2025 sebesar 88,93 bps. CDS adalah instrumen derivatif keuangan, yang berfungsi sebagai asuransi terhadap risiko gagal bayar atau default surat utang.
Rupiah Menguat
Denny juga menjelaskan perkembangan nilai tukar 14 – 16 Mei 2025. "Pada akhir hari Kamis, 15 Mei 2025, rupiah ditutup pada level (bid) Rp 16.510 per dolar Amerika Serikat dan yield SBN 10 tahun naik ke 6,90%. DXY (indeks dolar AS) menguat ke level 100,88 dan yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,432%," ujarnya.
Indeks dolar AS menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang utama lainnya, yakni euro (EUR), yen Jepang (JPY), pound sterling Inggris (GBP), dolar Kanada (CAD), krona Swedia (SEK), dan franc Swiss (CHF). UST Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
"Pada pagi hari Jumat, 16 Mei 2025, rupiah dibuka pada level (bid) Rp 16.450 per dolar AS. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,87%," ucapnya.
Baca Juga
Dekan FTKE Trisakti: Optimalkan Potensi Geotermal dan Investasi Energi Bersih

