main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. macro

IDF 2025 Bahas Regulasi Ketinggalan Zaman hingga SDM Digital Naik Level

 

JAKARTA, investortrust.id - Indonesia Digital Forum (IDF) 2025 yang promotori Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII), dan Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) resmi digelar di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

 

Acara yang berlangsung selama 2 hari itu mendorong kolaborasi pelaku industri telekomunikasi membangun ekosistem digital di tengah tantangan yang semakin kompleks. IDF 2025 membahas tantangan, seperti kesenjangan akses, kekurangan sumber daya manusia (SDM) digital, hingga dominasi teknologi asing di dalam negeri.

 

Ketua Pandi John Sihar Simanjuntak menyoroti pentingnya peningkatan literasi digital sebagai fondasi membangun kedaulatan digital Indonesia. “Literasi digital kita masih rendah. Kolaborasi antarpemangku kepentingan jadi kunci agar masyarakat bisa lebih aktif dalam dunia digital,” ujar John.

 

Baca Juga

Saatnya 'Go Digital', Ekonomi Syariah Wajib Melek AI dan 'Blockchain'

 

Di sisi lain, forum ini juga menampung kritik konstruktif terhadap kondisi regulasi saat ini. 

 

Ketua Umum APJII Muhammad Arif menyebut bahwa banyak aturan yang sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi. “Undang-undang kita masih membagi pelaku digital secara konvensional. Padahal, sekarang sudah muncul aktor-aktor baru yang tidak terdefinisi dalam hukum,” kata Arif.

 

Arif turut menyoroti ketimpangan tanggung jawab antara pemain lama dan baru di industri digital Tanah Air. Menurutnya, hal inilah yang membuat indusrti semakin tidak menentu.

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1713428577/investortrust-bucket/images/1713428579951.jpg
Ilustrasi internet. Foto: kominfo.go.id ()
Source:

 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua ATSI Merza Fachys juga menyoroti pentingnya transparansi dalam transformasi digital. “Forum ini harus menghasilkan framework konkret yang bisa dijadikan masukan strategis kepada pemerintah,” ucapnya.

 

Selain memperkuat sinergi lintas asosiasi, dengan bergabungnya Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Asosiasi IoT Indonesia (Asioti), Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi Indonesia (Peratin),  Asosiasi Pengembang Infrastruktur dan Menara Telekomunikasi (Aspimtel), hingga Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) sebagai co-organizer, IDF 2025 juga dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), Dewan Ekonomi Nasional (DEN), hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

 

Baca Juga

Bahas Identitas Digital di Era Web3, DRX Token Jajaki Pertemuan dengan Otoritas Imigrasi

 

Wakil Kepala BSSN Rachmad Wibowo menyatakan, forum ini mendorong kolaborasi produktif yang bisa disampaikan kepada pemerintah. "Saya lihat tadi beberapa kesamaan (teknologi) yang dimiliki Pandi, Kemenkomdigi, hingga BSSN, jadi kita bisa gabungkan saja. Ke depannya, BSSN juga siap menjadi tuan rumah forum digital selanjutnya,” pungkasnya.

 

IDF 2025 juga membahas tantangan, seperti kesenjangan akses, kekurangan SDM digital, hingga dominasi teknologi asing di dalam negeri. Harapannya, acara perdana ini dapat menjawab isu-isu, seperti interoperabilitas, perlindungan data, dan regulasi digital yang dapat diselesaikan dengan kolaborasi konkret. (C-13)

 

 

 

BERITA TERKAIT

  • IDF 2025 Bahas Regulasi Ketinggalan Zaman hingga SDM Digital Naik Level

    15/05/2025, 09.20 WIB
  • Liburan Hemat karena Diskon Tol 20% Berlaku 10 Hari, Cek Jadwalnya Biar 'Enggak' Ketinggalan

    03/06/2025, 06.24 WIB
  • Bansos Zaman 'Now' Pakai Teknologi AI dan Bisa Hemat Rp 100 Triliun

    02/06/2025, 12.05 WIB
  • Penjelasan Menarik JK soal Ekonomi Islam: Bukan Zaman Unta, tetapi Antara Kapitalis dan Sosialis 

    16/05/2025, 02.45 WIB
  • IHSG kembali Melesat 0,97% Tembus Level Tertinggi 3 Bulan, Saham JATI hingga OPMS Naik Tajam

    06/05/2025, 09.13 WIB

ARTIKEL POPULER