main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. macro

Eks Gubernur BI Ingatkan Pemerintah Tak Merasa "Sok Gede" saat Negosiasi Tarif

 

 

JAKARTA, investortrust.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) periode  1993-1998 Soedradjad Djiwandono mengapresiasi tim negosiator Indonesia yang bertemu dengan otoritas Amerika Serikat (AS). Dia memandang pertemuan ini menjadi bentuk upaya menjaga keseimbangan antara China dengan AS, sekaligus  mengingatkan agar Indonesia tak merasa telah menjadi negara besar yang mampu menyetir hasil akhir negosiasi.

 

“Kita ini perlu menjaga sebagai negara medium size, kita jangan sok negara gede tapi harus keseimbangan pengaruh Amerika dan pengaruh China,” kata Soedradjat, saat Kagama Leaders Forum, di Jakarta, Rabu (14/5/2025). 

 

Upaya menjaga keseimbangan hubungan antara AS dan China menurutnya sangat penting, walaupun menurutnya nilai perdagangan Indonesia dengan AS tak terlalu besar besar jika dibandingkan dengan surplus yang pernah dinikmati dari AS pada tahun-tahun sebelumnya.

 

Soedradjat menjelaskan setiap terjadi perubahan pada kebijakan ekonomi AS, baik atau buruk, pemerintah perlu meneliti terlebih dahulu secara keseluruhan mengenai potensi pengaruhnya pada perdagangan dan kesempatan kerja di Tanah Air.

 

Baca Juga

Mantan Gubernur BI Harap Donald Trump Mundur dan Main Golf

 

“Tentu ini akan memukul kita di  beberapa hal. Hanya yang perlu diingat yaitu hubungan dagang kita, baik ekspor maupun impor kita ke AS, sekarang tidak besar seperti dulu,” ujar dia.

 

Berikutnya Soedradjat mengingatkan agar pemerintah tetap berjalan mengamankan dan meningkatkan produk-produk dalam negeri untuk kesejahteraan masyarakat. 

 

Sebagai langkah jangka pendek, Soedradjat mengatakan dunia usaha perlu membuka diri terhadap investasi yang masuk. Pemerintah perlu membuka investasi terhadap sektor informasi dan teknologi dan produk-produk AS lain yang berorientasi pasar domestik.

 

Berdasarkan informasi  yang didapat Soedradjad, tim negosiator tarif resiprokal mendapat apresiasi dari pihak AS. Proses perundingan juga berjalan lancar. Namun demikian, dia mengingatkan agar tetap eklektik, atau tetap waspada terhadap segala perubahan yang terjadi.

BERITA TERKAIT

  • Eks Gubernur BI Ingatkan Pemerintah Tak Merasa "Sok Gede" saat Negosiasi Tarif

    14/05/2025, 06.43 WIB
  • KPPU Ingatkan Grab-GoTo Agar Tak Langgar UU Persaingan Usaha Saat Merger

    21/05/2025, 14.20 WIB
  • Barbie dan Hot Wheels Jadi Sorotan Saat Negosiasi Tarif Impor Indonesia-AS

    30/04/2025, 08.30 WIB
  • Prabowo Merasa Terhormat Indonesia Jadi Negara Pertama yang Dikunjungi PM Albanese

    15/05/2025, 06.55 WIB
  • Prabowo Merasa Terhormat atas Sambutan Hangat PM Paengtongtarn dan Raja Thailand 

    19/05/2025, 05.44 WIB

ARTIKEL POPULER