Rupiah Pagi Ini Melemah ke Rp 16.449 Jelang Pengumuman The Fed dan Tarif Dagang AS
JAKARTA, investortrust.id - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Selasa (6/5/2025) pagi. Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah dibuka melemah 20 poin (0,12%) ke level Rp 16.449 per dolar AS dari perdagangan sebelumnya Rp 16.429 per dolar AS.
Menurut Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro, melemahnya rupiah pada perdagangan Selasa pagi ini di tengah penantian pasar menunggu keputusan The Fed. Adapun The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga.
Baca Juga
Rupiah Menguat Saat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diumumkan Melambat
"Pasar akan fokus pada komentar Ketua Fed Jerome Powell di tengah ketidakpastian tarif dagang dan meningkatnya tekanan dari Presiden AS Donald Trump untuk memangkas suku bunga," kata Andry Asmoro dalam laporan tertulis, Selasa (6/5/2025).
Dia mengatakan, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa AS akan mencapai beberapa kesepakatan, memperkuat komentar Trump akhir pekan lalu yang menunjukkan perjanjian perdagangan dapat diselesaikan paling cepat minggu ini.
Sementara imbal hasil obligasi Pemerintah AS (UST) 10 tahun naik 3,50 bps menjadi 4,34% (-22,6 bps ytd) karena investor akan mencermati rapat kebijakan Federal Reserve. Sejumlah laporan laba perusahaan juga akan dirilis, yang dapat memberikan arah bagi pasar.
Baca Juga
Indeks dolar (DXY) bergerak sedikit di atas level terendah tetapi bertahan di bawah angka 99,7 karena kekhawatiran berkepanjangan akibat tarif dan kebijakan ekonomi yang tidak pasti.
"Data menunjukkan bahwa serangkaian tarif agresif yang disahkan Presiden Trump dan kabinetnya telah menghambat pertumbuhan ekonomi AS, dengan produk domestik bruto (PDB) kuartal I 2025 secara tak terduga terkontraksi dan laporan terbaru menunjukkan penurunan aktivitas di seluruh pelabuhan utama," jelas Andry.

