Investasi Melambat pada Kuartal I-2025, Pemilik Dana Tunggu Kepastian?
JAKARTA, investortrust.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi melambat 2,12% secara tahunan pada kuartal I-2025. Kondisi ini terjadi karena investor menunggu kepastian di tengah kondisi perekonomian global yang tak menentu.
“PMTB relatif melambat karena investor kemungkinan masih wait and see dengan perkembangan ekonomi global,” kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Selain itu, Amalia menyebut pola penanaman modal atau investasi pada awal tahun yang biasanya relatif tak terlalu tinggi dibandingkan kuartal berikutnya. Setidaknya ini terlihat pada PMTB kuartal I-2024 yang relatif rendah, namun mulai meningkat pada kuartal-kuartal selanjutnya.
Pada kuartal I-2024, investasi secara tahunan hanya 3,78%, namun mengalami kenaikan menjadi sebesar 4,42% secara tahunan pada kuartal II-2024, dan selanjutnya kembali mengalami pertumbuhan sebesar 5,16% secara tahunan pada kuartal III-2024, dan berikutnya bertumbuh 5,03% secara tahunan pada kuartal IV-2024.
Baca Juga
Pertumbuhan Ekonomi KuartaI I 2025 Melambat, Celios Peringatkan Ancaman Resesi Teknikal
Pada awal tahun ini subkomponen investasi yang mengalami perlambatan terjadi pada investasi bangunan, perangkat lainnya, dan Cultivated Biological Resources. Investasi bangunan tercatat tumbuh melambat 1,35% secara tahunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang masih bertumbuh 5,46%. Peralatan lainnya (Other tools) melemah pada kuartal I-2025 dengan pertumbuhan minus 0,29%, sementara pada periode yang sama tahun lalu masih bisa bertumbuh 4,99%. Subkomponen investasi Cultivated Biological Resources (CBR) tumbuh melambat menjadi 1,76% secara tahunan pada kuartal I-2025 dibandingkan dengan 3,24% secara tahunan pada kuartal I-2024.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan perlambatan pertumbuhan investasi bangunan dan struktur anjlok tajam menjadi 1,35% secara tahunan disebabkan oleh penundaan proyek infrastruktur pemerintah. Ini tercermin dalam perlambatan ekspansi sektor konstruksi.
Di sisi lain, komponen lain seperti investasi kendaraan dan produk kekayaan intelektual mencatat pertumbuhan yang lebih kuat.
“Sementara itu, investasi mesin dan peralatan melambat menjadi 7,95% secara kuartalan dari 9,30% di kuartal IV-2024 kemungkinan dipengaruhi oleh biaya pinjaman yang tinggi dan ketidakpastian global yang meningkat, mendorong sikap investasi yang lebih hati-hati,” ujar dia.

