Aliran Modal Asing Sepekan Rp 4,15 Triliun, Rupiah Perkasa
JAKARTA, investortrust.id - Aliran modal asing pekan ini masuk ke pasar keuangan RI dengan mencatatkan beli neto Rp 4,15 triliun. Hal ini mendorong rupiah perkasa terhadap dolar AS maupun hard currencies lain, seperti yen dan euro.
"Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah. Aliran modal asing pada minggu V April 2025, berdasarkan data transaksi tanggal 28-30, non-resident secara agregat tercatat beli neto sebesar Rp 4,15 triliun. Ini terdiri dari jual neto Rp 0,01 triliun di pasar saham, serta beli neto sebesar Rp 0,22 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara) dan Rp 3,95 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan di Jakarta, Jumat 2 Mei 2025 malam.
Baca JugaProduksi Beras Maret Melonjak 49,90% Tembus 5,14 Juta Ton, NTP Turun
Sepanjang tahun 2025 (year to date), berdasarkan data setelmen hingga 30 April 2025, non-resident tercatat jual neto sebesar Rp 49,56 triliun di pasar saham dan sebesar Rp 12,05 triliun di SRBI. Namun, asing masih mencatatkan beli neto sebesar Rp 23,01 triliun di pasar SBN.
Sementara itu, premi CDS Indonesia 5 tahun per 1 Mei 2025 sebesar 97,18 bps. Ini naik dibandingkan dengan 25 April 2025 sebesar 93,98 bps. CDS adalah instrumen derivatif keuangan yang berfungsi sebagai asuransi terhadap risiko gagal bayar atau default dari surat utang.
Yield SBN dan UST Note Turun
Denny juga menjelaskan perkembangan nilai tukar pada 28 April-2 Mei 2025. "Pada akhir hari Rabu 30 April, rupiah ditutup pada level (bid) Rp 16.595 per dolar AS dan yield SBN 10 tahun turun ke 6,85%. Sedangkan DXY (indeks dolar AS) menguat ke level 100,25 dan imbal hasil UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,218%," ujarnya.
Indeks dolar AS menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang utama lainnya, yakni euro (EUR), yen Jepang (JPY), pound sterling Inggris (GBP), dolar Kanada (CAD), krona Swedia (SEK), dan franc Swiss (CHF). UST Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
"Pada pagi hari Jumat, 2 Mei, rupiah dibuka pada level (bid) Rp 16.600 per dolar AS. Sedangkan yield SBN 10 tahun turun ke 6,86%," papar Denny.
Baca JugaKurs Rupiah Menguat ke Rp 16.493/USD usai Rilis Inflasi Turun
Sementara itu, berdasarkan data Jisdor BI, kurs rupiah ditutup menguat signifikan dalam perdagangan Jumat (02/05/2025) sore. Kurs rupiah terapresiasi 186 poin (1,11%) ke level Rp 16.493 per dolar AS.
Kurs rupiah juga menguat dalam perdagangan di pasar spot valas yang dipantau Yahoo Finance. Nilai tukar mata uang Garuda bergerak menguat tajam hingga 165 poin (0,99%) ke level Rp 16.429 per dolar AS. Kurs rupiah tercatat berada di posisi Rp 16.594 per dolar AS dalam penutupan perdagangan hari sebelumnya.

