Dunia di Titik Kritis, IMF Tegaskan Jadi Pilar Ketahanan Ekonomi
JAKARTA, investortrust.id – Pertemuan Ke-51 Komite Moneter dan Keuangan Internasional (IMFC) yang berlangsung di Washington, DC, menyambut baik upaya berkelanjutan untuk mengakhiri perang dan konflik. Selain itu, mengakui perdamaian sangat penting untuk memulihkan stabilitas dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.
"Para anggota juga menekankan bahwa semua negara harus bertindak sesuai dengan Tujuan dan Prinsip Piagam PBB. Namun, IMFC menegaskan bahwa forum ini bukan tempat untuk menyelesaikan masalah geopolitik dan keamanan," kata Ketua International Monetary and Financial Committee (IMFC) Mohammed Aljadaan dalam keterangan, dikutip Minggu (27/04/2025). Aljadaan saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan Arab Saudi.
Baca Juga
Ekonomi Global di Titik Kritis
Ekonomi dunia, lanjut dia, saat ini berada pada persimpangan yang krusial. Setelah bertahun-tahun kekhawatiran tentang perdagangan, ketegangan perdagangan melonjak tajam lantaran keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menaikkan tarif impor luar biasa tinggi.
"Kini meningkat ketidakpastian, volatilitas pasar, serta risiko terhadap pertumbuhan dan stabilitas keuangan. Pertumbuhan dalam jangka pendek diproyeksikan melambat, dan risiko penurunan semakin mendominasi prospek ekonomi dunia," ujarnya.
Fokus IMFC: Memperkuat Ketahanan dan Pertumbuhan
IMFC juga menegaskan pentingnya peran IMF sebagai penasihat terpercaya di tengah tantangan global. Aljadaan juga menyambut diskusi Deputi IMFC pada 6–7 April 2025 di Diriyah, Arab Saudi, yang menghasilkan Deklarasi Diriyah terkait arah jangka menengah IMF.
Ia juga menyoroti pentingnya reformasi terstruktur, peningkatan produktivitas, penciptaan lapangan kerja, inovasi, dan adopsi teknologi. Selain itu, dia menekankan perlunya kebijakan fiskal yang ramah pertumbuhan, keberlanjutan utang, perlindungan kelompok rentan, serta reformasi struktural untuk memperbaiki lingkungan bisnis.
Penyelesaian Masalah Utang
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah isu yang dibahas adalah:
-
Dukungan terhadap negara-negara berpendapatan rendah dan rentan, terutama negara-negara rapuh dan terdampak konflik.
-
Penyelesaian masalah utang melalui Kerangka Kerja Bersama G20 dan pembahasan lanjutan di Global Sovereign Debt Roundtable.
-
Komitmen terhadap Sistem Moneter Internasional yang stabil dan efektif serta penguatan ketahanan rantai pasok global.
-
Reviu program pengawasan IMF dan strategi pengembangan kapasitas tahun 2024.
-
Penekanan pada implementasi Tinjauan Umum Kuota Ke-16 (16th GRQ) dan pembentukan prinsip-prinsip untuk reformasi tata kelola IMF ke depan.
Sebagai hasil pertemuan Deputi IMFC di Diriyah, lanjut diak, Deklarasi Diriyah menegaskan penguatan proses kerja IMFC. Selain itu, perbaikan tata kelola IMF untuk menjaga legitimasi dan efektivitasnya, serta pengembangan prinsip-prinsip panduan untuk reformasi kuota dan tata kelola IMF dalam Tinjauan Umum Kuota ke-17 (17th GRQ).


