Wall Street Anjlok Terseret Saham Tesla, Investor Cermati Pembicaraan Trump-Xi
NEW YORK, investortrust.id – Pasar saham AS melemah pada penutupan Kamis waktu setempat atau Jumat (6/6/2025) WIB. Indeks S&P 500 anjlok dipicu penurunan tajam saham produsen kendaraan listrik Tesla.
Baca Juga
Data Ketenagakerjaan AS Mengecewakan, Indeks Dow Jones Anjlok
Indeks S&P 500 turun 0,53% dan ditutup di level 5.939,30. Nasdaq Composite melemah 0,83% menjadi 19.298,45, sementara Dow Jones Industrial Average merosot 108 poin atau 0,25% ke posisi 42.319,74.
Tesla menjadi pemberat utama sesi perdagangan, anjlok lebih dari 14% dan kehilangan status kapitalisasi pasar senilai triliun dolar. Penurunan terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya “sangat kecewa” terhadap CEO Elon Musk.
Menanggapi hal itu, Musk membalas lewat unggahan di X bahwa “tanpa saya, Trump akan kalah dalam pemilu.” Perseteruan kian memanas setelah Trump menyebut Musk “gila” dan memberi sinyal akan mencabut kontrak pemerintah bagi perusahaan-perusahaan Musk.
Pasar saham bergerak fluktuatif setelah Tiongkok mengumumkan bahwa Trump dan Presiden Xi Jinping melakukan pembicaraan via telepon, yang disebut dimulai atas inisiatif Trump, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok dan Kedutaan Besar Tiongkok di AS.
Baca Juga
Trump menyebut dalam Truth Social bahwa percakapan dengan Xi “sangat baik,” meski belum jelas hasil konkret dari komunikasi tersebut. Ia menambahkan bahwa tim perdagangan dari kedua negara akan kembali bertemu “dalam waktu dekat.”
AS dan Tiongkok telah sepakat menurunkan sementara tarif pada Mei lalu, mendorong reli tajam di pasar saham karena investor berharap gejolak kebijakan perdagangan telah berlalu. S&P 500 melonjak lebih dari 6% selama Mei, mencetak kinerja bulanan terbaik sejak November 2023, begitu pula Nasdaq. Namun ketegangan yang kembali meningkat belakangan ini membuat investor lebih berhati-hati.
“Fakta bahwa mereka berbicara adalah hal positif, tapi saya rasa kesepakatan dagang dengan Tiongkok akan datang belakangan, setelah kesepakatan dengan India, Jepang, dan negara lain,” kata CEO Infrastructure Capital Advisors, Jay Hatfield, seperti dikutip CNBC. Menurut dia, peluang untuk mencapai solusi dalam waktu cepat tampaknya sangat kecil.
Sorotan Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan, dengan klaim tunjangan pengangguran mingguan mencapai 247.000, naik 8.000 dibanding pekan sebelumnya, dan melampaui estimasi Dow Jones sebesar 236.000.
Data ini muncul sehari setelah laporan perekrutan sektor swasta hanya bertambah 37.000 di bulan Mei, jauh di bawah proyeksi Dow Jones sebesar 110.000. Angka ini meningkatkan kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi.
Baca Juga
ADP Catat Perekrutan Swasta AS Mei Hanya 37.000, Terendah dalam 2 Tahun
Rangkaian data tenaga kerja pekan ini membuat laporan nonfarm payrolls untuk bulan Mei yang akan dirilis Jumat menjadi sorotan utama. Para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan pertambahan 125.000 pekerjaan, turun 52.000 dibanding bulan sebelumnya.

