Emas Terhempas, Perak Tembus Level Tertinggi dalam 13 Tahun
NEW YORK, investortrust.id - Harga emas tergelincir mendekati 1% pada perdagangan Kamis (5/6/2025), menyusul sinyal meredanya ketegangan geopolitik setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping sepakat melanjutkan dialog perdagangan. Di sisi lain, perak mencuri perhatian pasar dengan lonjakan tajam yang membawa logam putih ini ke titik tertinggi dalam 13 tahun.
Baca Juga
Ketidakpastian Global Meningkat, Harga Emas Kembali Melonjak
Harga emas spot ditutup melemah 0,9% di level $3.347,79 per ons, berbalik arah dari penguatan sebelumnya. Kontrak berjangka emas AS juga terkoreksi 0,8% menjadi $3.371,60.
Trump menyebut hasil pembicaraan sebagai “kesimpulan yang sangat positif,” sementara pemerintah Tiongkok menggarisbawahi peringatan Xi kepada Trump soal Taiwan dan tekanan kebijakan dagang.
“Trump akan mengemas pembicaraan teleponnya dengan Presiden Xi dalam narasi positif, sehingga mengurangi risiko pemisahan ekonomi antara Tiongkok dan AS, yang selama ini menjadi salah satu pendorong aliran dana ke logam mulia,” kata Daniel Ghali, analis komoditas TD Securities, seperti dikutip CNBC.
Meskipun terkoreksi, harga emas masih mencatat kenaikan 28% sepanjang tahun berjalan, didorong oleh ketidakpastian global. Metals Focus memperkirakan bank sentral global akan melanjutkan pembelian emas sebesar 1.000 ton pada 2025, seiring pelepasan ketergantungan terhadap aset dolar.
Pasar tenaga kerja AS juga menjadi sorotan, setelah data menunjukkan kenaikan klaim pengangguran mingguan untuk dua pekan berturut-turut. Laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis Jumat akan menjadi indikator utama arah kebijakan suku bunga The Fed.
Baca Juga
ADP Catat Perekrutan Swasta AS Mei Hanya 37.000, Terendah dalam 2 Tahun
“Saya kira pelemahan di pasar tenaga kerja AS akan meningkatkan spekulasi terhadap The Fed yang lebih dovish, dan itu akan mendukung harga emas,” ujar Ricardo Evangelista dari ActivTrades.
Namun, sorotan utama justru datang dari perak. Harga spot perak menanjak 1,4% ke $35,45 per ons, menandai level tertinggi sejak Februari 2012. Rasio harga emas terhadap perak menurun ke level 94, dari 105 pada April lalu.
“Volatilitas ekstrem tampaknya kembali terjadi di pasar perak, yang bisa melonjak cepat ke dua arah,” ungkap Tai Wong, pedagang logam independen.
Platinum ikut reli 4,8% ke $1.137,10 per ons, tertinggi sejak Maret 2022, sementara palladium bertambah 0,6% ke $1.006,21.

