ADP Catat Perekrutan Swasta AS Mei Hanya 37.000, Terendah dalam 2 Tahun
NEW YORK, investortrust.id - Penciptaan lapangan kerja di sektor swasta AS melambat signifikan pada Mei, dengan hanya 37.000 posisi baru tercipta menurut ADP (Automatic Data Processing) yang dirilis Rabu (4/6/2025). Angka ini jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 110.000 dan menjadi rekor terendah sejak Maret 2023, menandakan pelemahan mendalam pada momentum tenaga kerja di tengah ketidakpastian ekonomi.
Baca Juga
ADP: Lowongan Kerja Sektor Swasta AS Meningkat 183.000 pada Januari
“Setelah awal tahun yang kuat, perekrutan mulai kehilangan momentum,” ujar Nela Richardson, Kepala Ekonom ADP, seperti dikutip CNBC.
Data ini dirilis menjelang laporan ketenagakerjaan non-pertanian BLS pada Jumat, yang diperkirakan menunjukkan tambahan 125.000 pekerjaan dengan tingkat pengangguran tetap di 4,2%. Namun, data ADP menambah kekhawatiran pasar bahwa perlambatan ketenagakerjaan bisa menekan pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
Presiden Donald Trump langsung menanggapi laporan ADP dengan kembali menekan Ketua The Fed Jerome Powell untuk memangkas suku bunga. “Powell yang terlambat, sekarang harus turunkan suku bunga. Dia sungguh luar biasa!!! Eropa sudah sembilan kali menurunkan!” tulis Trump melalui Truth Social.
Baca Juga
Trump Panggil Powell ke Gedung Putih, Desak Penurunan Suku Bunga?
Manufaktur Tertekan
Data sektor menunjukkan tekanan terutama di industri penghasil barang, yang kehilangan total 2.000 posisi. Sektor pertambangan dan sumber daya alam turun 5.000 pekerjaan, manufaktur turun 3.000, meski konstruksi bertambah 6.000.
Di sektor jasa, hanya rekreasi dan perhotelan (38.000) serta aktivitas keuangan (20.000) yang mencatatkan kenaikan signifikan. Namun, tekanan datang dari jasa profesional (-17.000), pendidikan dan layanan kesehatan (-13.000), serta perdagangan dan transportasi (-4.000).
Dari sisi ukuran perusahaan, perusahaan kecil dengan kurang dari 50 pekerja mencatatkan penurunan 13.000 pekerjaan, menjadikannya kelompok yang paling terpukul. Perusahaan besar juga mencatatkan penurunan 3.000 pekerjaan, sementara perusahaan menengah tumbuh 49.000.
Pertumbuhan gaji tahunan tetap tinggi di 4,5% untuk pekerja tetap dan 7% bagi pencari kerja baru, menurut ADP. Namun, ketahanan ini belum cukup menutupi kekhawatiran atas pendinginan pasar tenaga kerja.
“Pasar tetap terjebak dalam kebuntuan yang mengkhawatirkan, dengan perekrutan terbatas dan tingkat pengunduran diri rendah,” kata ekonom Indeed, Allison Shrivastava. “Pasar tidak bisa terus mendingin perlahan sebelum akhirnya benar-benar membeku.”
Pejabat Federal Reserve kini berada dalam posisi sulit. Meski sebagian besar masih optimis terhadap pertumbuhan, kekhawatiran baru muncul atas potensi dampak kebijakan tarif Trump terhadap inflasi dan pekerjaan.
Baca Juga
Powell Sebut The Fed Hadapi Dilema, Antara Mengendalikan Inflasi dan Mendorong Pertumbuhan
“Saya melihat ekonomi AS masih berada dalam posisi yang solid, namun meningkatnya ketidakpastian menimbulkan risiko terhadap stabilitas harga dan pengangguran,” ujar Gubernur The Fed Lisa Cook.
Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga dalam pertemuan FOMC dua pekan mendatang, namun tekanan untuk pelonggaran kebijakan moneter semakin menguat.

