Ketegangan Perdagangan AS-UE Mereda, Harga Emas Anjlok
NEW YORK, investortrust.id - Harga emas mengalami penurunan lanjutan untuk hari kedua berturut-turut pada perdagangan Selasa (27/5/2025). Hal ini dipicu oleh membaiknya sentimen risiko global setelah Presiden AS Donald Trump menunda rencana tarif 50% terhadap Uni Eropa (UE).
Baca Juga
Presiden Komisi Eropa Telepon Trump, Tarif 50% Ditunda hingga 9 Juli
Emas spot ditutup melemah 1,2% di posisi 3.302,10 dolar AS per ons, sementara kontrak berjangka turun lebih dalam sebesar 1,9% ke 3.300,40 dolar AS per ons. Pelemahan ini terjadi setelah harga emas sempat naik hampir 5% pekan lalu karena kekhawatiran geopolitik dan perlambatan ekonomi global.
"Ada banyak volatilitas di pasar logam mulia akibat ketidakpastian kebijakan tarif. Namun saat ini pasar tampaknya memperkirakan akan tercapainya kesepakatan, yang memberikan tekanan terhadap harga emas," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, seperti dikutip CNBC.
Tekanan dari Dolar
Penguatan dolar AS dan lonjakan indeks saham berjangka semakin mempersempit ruang penguatan emas, yang biasanya mendapat permintaan sebagai aset lindung nilai ketika ketidakpastian meningkat.
Keputusan Trump untuk menunda tarif diumumkan setelah panggilan telepon dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen selama akhir pekan. Uni Eropa menyebut kontak tersebut memberi “dorongan baru” terhadap pembicaraan perdagangan lintas Atlantik.
Di sisi moneter, Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, menekankan pentingnya menahan suku bunga hingga ada gambaran lebih jelas mengenai dampak tarif terhadap inflasi. Pasar kini menantikan risalah rapat The Fed yang akan dirilis Rabu waktu AS, serta data penting seperti estimasi awal PDB kuartal I, klaim pengangguran mingguan, dan indeks harga PCE inti.
Baca Juga
“Pandangan jangka panjang kami tetap positif terhadap emas. Begitu pasar meyakini The Fed akan memangkas suku bunga, emas akan kembali menguat,” jelas Melek.
Selain emas, harga perak turun 0,4% ke 33,21 dolar AS per ons. Platinum terkoreksi tipis 0,1% ke 1.084,02 dolar AS dan paladium merosot 1,2% ke 975,49 dolar AS.
Pasar logam kini bergerak dalam fase konsolidasi, dengan arah pergerakan berikutnya sangat bergantung pada sinyal kebijakan moneter dan tensi geopolitik global.

