Wall Street Menguat di Tengah Ketegangan Dagang AS dengan China dan Uni Eropa
NEW YORK, investortrust.id - Pasar saham AS dibuka positif pada awal Juni meski dibayangi ketegangan dagang lintas benua. Investor tampaknya tetap optimis menatap prospek perundingan antara Presiden Trump dan Xi Jinping pekan ini.
Baca Juga
AS-China Memanas Lagi, Trump Tuding Beijing Langgar Kesepakatan
Indeks S&P 500 mencatat kenaikan 0,41% ke 5.935,94 pada perdagangan hari Senin waktu AS atau Selasa (3/6/2025), sementara Nasdaq menguat 0,67% ke 19.242,61. Dow Jones hanya mencatat kenaikan tipis 0,08% ke 42.305,48. Sentimen pasar masih ditopang oleh kinerja solid indeks sepanjang bulan Mei, yang mencatatkan reli terkuat sejak November 2023.
Sementara itu, ketegangan dagang AS–Tiongkok kembali mengemuka. Beijing membantah telah melanggar perjanjian dagang sementara, dan justru menyalahkan Washington atas stagnasi perundingan. Ketegangan ini muncul kembali usai kesepakatan penghentian sementara tarif selama 90 hari yang dicapai dalam pertemuan di Jenewa antara Menkeu AS Scott Bessent dan Wakil PM Tiongkok He Lifeng.
“Pembicaraan antara Trump dan Xi bisa menjadi kunci untuk mendapatkan kejelasan yang sangat dibutuhkan bagi dua ekonomi terbesar dunia,” kata Jay Woods, kepala strategi global di Freedom Capital Markets, seperti dikutip CNBC. Menurut dia, jika ada kejelasan, pasar bisa melanjutkan kenaikan dan mungkin menyentuh rekor tertinggi baru. Tapi jika tarik-ulur ini terus berlanjut, volatilitas akan tetap mendominasi.
Di sisi lain, hubungan dagang AS–Uni Eropa juga memanas. Keputusan Presiden Trump untuk menggandakan tarif baja menjadi 50% menuai respons keras dari Brussels. “Keputusan ini menambah ketidakpastian bagi perekonomian global dan meningkatkan biaya bagi konsumen serta pelaku usaha di kedua sisi Atlantik,” ujar juru bicara Uni Eropa.
Baca Juga
Trump Gandakan Tarif Baja Jadi 50%, Investor Tunggu Kelanjutan Merger US Steel-Nippon
Namun, saham-saham sektor baja justru menikmati lonjakan. Saham Cleveland-Cliffs memimpin dengan kenaikan 23%, disusul Steel Dynamics dan Nucor yang masing-masing melesat 10%.
Dengan latar ketidakpastian geopolitik namun kinerja historis yang kuat, pelaku pasar akan terus mencermati arah komunikasi kebijakan dagang serta potensi lanjutan reli pasar ke level tertinggi baru.

