Perang Dagang AS-China Mereda, Harga Emas Anjlok 3%
NEW YORK, investortrust.id - Harga emas global tergelincir tajam pada perdagangan Senin (12/5), seiring meredanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang mengikis permintaan atas aset safe haven. Harga emas spot turun 3% menjadi 3.225,28 dolar AS per ons, sedangkan kontrak berjangka emas di AS ditutup melemah 3,5% di 3.228 dolar.
Baca Juga
Terobosan Perang Dagang: AS-China Sepakat Pangkas Tarif Selama 90 Hari
Reli ekuitas global dan penguatan dolar menyusul pengumuman pemangkasan tarif sementara selama 90 hari dari kedua belah pihak turut menekan harga logam mulia, yang sebelumnya mencetak rekor akibat ketidakpastian geopolitik.
“Respons emas yang sangat agresif terhadap berita-berita kacau dari Gedung Putih bulan lalu membuat logam mulia ini rentan jika Trump menarik kembali ucapannya. Sekarang, ketika nada pasar terdengar lebih positif, emas kemungkinan akan mendapat peluang naik kembali jika optimisme ini terhambat,” urai Adrian Ash, direktur riset BullionVault, seperti dikutip CNBC.
Langkah ini menandai de-eskalasi dari tensi perdagangan yang memuncak bulan lalu, ketika tarif AS terhadap barang China melonjak ke 145% dan dibalas Beijing dengan tarif 125%. Kini, tarif AS diturunkan ke 30% dan tarif China ke 10%.
Namun dari perspektif teknikal, potensi pemulihan emas mulai memudar. “Bullish emas berjangka untuk kontrak Juni telah kehilangan keunggulan teknikal jangka pendeknya. Target kenaikan berikutnya adalah menutup perdagangan di atas resistensi kuat di 3.350 dolar,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Sementara itu, para pelaku pasar menanti rilis data inflasi AS minggu ini, yang akan memberi sinyal arah suku bunga The Fed ke depan. Jika inflasi melambat dan ekspektasi pemangkasan suku bunga kembali menguat, permintaan terhadap emas bisa pulih.
Harga perak turun 0,9% ke 32,4 dolar per ons, platinum turun 1,9% ke 976,06 dolar, dan paladium melemah 3,4% ke 942,69 dolar.

