Naik 3 Hari Beruntun, Harga Emas Melonjak ke Level Tertinggi Sepekan
NEW YORK, investortrust.id - Harga emas dunia menguat untuk hari ketiga berturut-turut pada Rabu (21/5/2025) dan mencapai level tertinggi dalam satu minggu, didukung oleh pelemahan dolar AS serta meningkatnya permintaan aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Baca Juga
Harga spot emas naik 0,7 persen menjadi 3.312,77 dolar AS per ons. Kontrak berjangka emas AS ditutup menguat 0,9 persen di level 3.313,50 dolar AS per ons.
Dolar AS terpantau melemah 0,6 persen terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, menjadikan emas relatif lebih murah bagi investor luar negeri yang bertransaksi menggunakan mata uang selain dolar.
Di pasar keuangan, indeks-indeks utama Wall Street mengalami tekanan, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS naik, seiring perhatian pasar yang tertuju pada perdebatan penting terkait RUU pemotongan pajak Presiden Donald Trump. RUU tersebut menimbulkan kekhawatiran akan potensi lonjakan utang negara.
“Kita sedang berada di fase jeda, di kisaran pertengahan antara harga tertinggi dan terendah baru-baru ini, sambil menanti sinyal dari kesepakatan dagang dan tarif berikutnya,” ujar Daniel Pavilonis, analis senior pasar di RJO Futures, seperti dikutip CNBC.
Sementara itu, jajak pendapat terbaru Reuters terhadap para ekonom menunjukkan prospek ekonomi AS masih lemah, meskipun ketegangan perdagangan AS-China saat ini tampak sedikit mereda.
Ketidakpastian geopolitik juga ikut menopang harga logam mulia. CNN melaporkan pada Selasa bahwa intelijen terbaru menunjukkan Israel tengah mempersiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, di saat pemerintahan Trump masih melanjutkan pembicaraan dengan Teheran mengenai program pengayaan uraniumnya.
Baca Juga
Di tengah situasi global yang tidak menentu, emas kerap menjadi instrumen investasi yang dicari investor. Harga emas sempat mencetak rekor tertinggi di 3.500,05 dolar AS bulan lalu.
“Kami memperkirakan penurunan harga emas belakangan ini akan mendorong masuknya investasi baru, mengingat ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik yang belum mereda,” tulis ANZ dalam catatan risetnya.
Harga perak naik 0,8 persen menjadi 33,32 dolar AS per ons. Harga platinum melonjak 1,4 persen ke 1.068,16 dolar AS setelah menyentuh level tertinggi sejak Mei 2024. Palladium juga menguat 0,8 persen ke posisi 1.021,40 dolar AS, menyentuh titik tertinggi dalam lebih dari enam bulan terakhir.
“China mencatat impor platinum tertinggi dalam setahun pada bulan lalu, di tengah stok yang sudah mulai menipis. Ini mengindikasikan potensi kekurangan pasokan. Sementara itu, palladium menguat berkat meredanya kekhawatiran terhadap sisi permintaan,” ungkap Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com.