Bursa Asia Melemah, Investor Waspadai Risiko Volatilitas Baru
TOKYO, investortrust.id - Bursa saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Kamis (16/5), di tengah penilaian ulang investor terhadap dinamika perdagangan antara AS dan Tiongkok, serta potensi risiko baru dari sisi kebijakan fiskal dan indikator ekonomi riil.
Baca Juga
Pasar Asia Bergerak Variatif di Tengah Sentimen Positif Global
Indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,90% dan Topix turun 0,75%. Saham di Korea Selatan juga ikut terkoreksi, dengan Kospi turun 0,29% dan Kosdaq susut 0,37%. Sementara itu, indeks acuan Australia S&P/ASX 200 terkoreksi 0,24%. Kontrak berjangka Hang Seng berada di bawah level penutupan sebelumnya, menandakan tekanan lanjutan pada pasar Hong Kong.
“Meski pasar telah banyak mengantisipasi puncak stres makro akibat tarif, kami tetap mewaspadai potensi gelombang volatilitas kedua, terutama yang bersumber dari ketidakpastian fiskal dan mulai lemahnya data ekonomi AS,” tulis analis dari Citi dalam laporan riset, seperti dikutip CNBC.
Baca Juga
Ekonomi AS Kuartal I-2025 Susut 0,3%, Ketidakpastian Tarif Trump Bayangi Aktivitas Bisnis
Arah pasar Asia sebagian mengikuti pergerakan tipis Wall Street. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan harian ketiga berturut-turut ke level 5.892,58. Nasdaq Composite naik 0,72%, sementara Dow Jones tergelincir 0,21%.
Kesepakatan gencatan sementara tarif antara AS dan Tiongkok memberikan angin segar pada pasar awal pekan ini. Namun pelaku pasar kini mulai mengalihkan perhatian ke arah fundamental ekonomi global yang dinilai masih rapuh, terutama setelah muncul indikasi bahwa pemulihan konsumsi di AS belum sepenuhnya solid.

