Sebagian Besar Bursa Eropa Tutup pada ‘Mayday’, Bursa London Samai Rekor Terbaik 2017
LONDON, Investortrust.id – Sebagian besar bursa Eropa tak beroperasi pada ‘Mayday’. Indeks FTSE 100 Inggris melanjutkan reli penguatannya hingga hari ke-13 berturut-turut, menyamai rekor historisnya pada 2017.
Sebagian besar pasar saham Eropa tutup pada 1 Mei dalam rangka libur Hari Buruh (Mayday). Bursa saham di Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol tidak beroperasi.
Baca Juga
Stoxx 600 Eropa Naik 7 Hari Beruntun, Investor Abaikan Sinyal Resesi dari AS
Laporan kinerja keuangan di Inggris meliputi bank Lloyds yang sahamnya turun 2,3% setelah melaporkan penurunan laba hampir 7% pada kuartal pertama akibat biaya yang meningkat.
Perusahaan properti Persimmon menyatakan bahwa target penyelesaian rumah masih sesuai jalur. Sementara itu, London Stock Exchange Group (LSEG) mencatat pertumbuhan pendapatan kuartalan sebesar 7,8% secara tahunan (year-on-year) secara organik. Namun, saham LSEG turun 2,3%.
Saham Rolls-Royce naik 1,8% setelah produsen mesin pesawat ini menegaskan kembali panduan laba dan arus kas tahun 2025, serta menyatakan bahwa dampak tarif AS akan bisa dikompensasi melalui langkah-langkah mitigasi.
Saham perusahaan farmasi asal Denmark, Novo Nordisk, melonjak 2% setelah konglomerat layanan kesehatan AS, CVS Health, mengumumkan rencana untuk meningkatkan akses pasien terhadap obat penurun berat badan unggulan Novo, Wegovy. Mulai Juli, Caremark - anak usaha pengelola manfaat farmasi milik CVS - akan menjadikan Wegovy sebagai obat pilihan utama dalam kelas GLP-1 untuk pengobatan obesitas.
Kenaikan saham Novo Nordisk juga terdorong oleh kinerja saingannya, Eli Lilly, yang melaporkan laba kuartalan lebih tinggi dari perkiraan berkat lonjakan permintaan obat diabetes dan penurun berat badan Mounjaro.
Investor juga mencermati kabar bahwa regulator Spanyol menyetujui akuisisi bank Banco Sabadell oleh pesaingnya, BBVA. Namun, laporan dari otoritas persaingan usaha kini menunggu tinjauan pemerintah dan kemungkinan "remedi" tambahan dari kedua bank.
Fokus Pasar
Indeks regional Stoxx 600 Eropa ditutup menguat pada Rabu (30/4/2025), meskipun pasar global sempat terguncang oleh kabar bahwa ekonomi AS menyusut 0,3% pada kuartal pertama.
Sentimen ekonomi di kawasan euro didorong oleh data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi zona euro mencapai 0,4% pada kuartal pertama, lebih tinggi dari ekspektasi.
Baca Juga
Ekonomi AS Kuartal I-2025 Susut 0,3%, Ketidakpastian Tarif Trump Bayangi Aktivitas Bisnis
Namun, bulan April menjadi periode lemah bagi saham-saham Eropa secara umum, di tengah tekanan dari kebijakan tarif AS. Stoxx 600 turun 1,2% selama April, meski lebih baik dibanding penurunan 4,2% pada Maret.
Laporan keuangan menjadi fokus minggu ini, dengan banyak perusahaan Eropa memperingatkan kenaikan harga dan ketidakpastian akibat tarif. Beberapa bank besar seperti UBS, Deutsche Bank, dan Barclays berhasil melampaui ekspektasi pasar.
“Saham bank secara umum masih terlihat cukup kuat secara global. Risiko pertumbuhan yang saat ini lebih berpusat di AS seharusnya menguntungkan sektor keuangan di Eropa,” kata Max Kettner, kepala strategi multi-aset HSBC, kepada CNBC, Kamis (1/5/2025).
Secara umum, ini masih waktu untuk bersikap defensif, khususnya di AS. Kettner menyarankan untuk menghindari saham kapitalisasi kecil dan sektor siklikal konsumen, beralih ke sektor defensif seperti kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan utilitas.

