Stok Berlimpah, Harga Minyak WTI Merosot Lebih dari US$ 1
TOKYO, investortrust.id - Harga minyak global anjlok, tertekan oleh kenaikan mengejutkan pada stok minyak mentah Amerika Serikat yang memicu kekhawatiran akan kelebihan pasokan di pasar global.
Baca Juga
Harga Minyak Naik Tajam karena Sinyal Positif Inflasi AS dan Pemangkasan Tarif
Dikutip dari Reuters, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun USD 1,21 atau 1,9% ke US$ 61,94 per barel pada awal perdagangan Kamis (15/5/2025), setelah sebelumnya ditutup melemah 0,8%. Sementara itu, harga Brent turun 0,81% ke US$ 66,09, dan WTI untuk kontrak aktif ditutup di US$ 63,15 per barel.
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah pekan lalu naik sebesar 3,5 juta barel menjadi 441,8 juta barel, bertolak belakang dengan proyeksi pasar yang memperkirakan penurunan 1,1 juta barel. Data industri dari API pada Selasa juga menunjukkan lonjakan sebesar 4,3 juta barel.
“Jelas, kenaikan stok dalam data API tidak membantu,” ujar Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS.
Selain stok, net impor minyak mentah AS juga naik 422.000 barel per hari, menambah tekanan pada prospek harga.
Di sisi suplai, OPEC+ melanjutkan penambahan produksi, meski OPEC pada Rabu memangkas proyeksi pertumbuhan pasokan dari produsen non-OPEC+ untuk tahun ini. Namun, sentimen pasar tetap dibayangi oleh potensi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan.
Baca Juga
Harga Minyak Mentah Dunia Diprediksi Masih Bisa Terkoreksi meski Perang Dagang AS-China Mereda
“Mereka tidak mengubah proyeksi permintaan, tapi menambahkan lebih banyak barel. Pada titik tertentu, pasokan ini akan membanjiri permintaan dan mendorong pasar lebih rendah,” beber Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka di Mizuho.
Di tengah berbagai sentimen ini, pelaku pasar akan mencermati data lanjutan dari sisi permintaan global dan dinamika produksi di AS serta negara-negara anggota OPEC+.

