Investor Beralih ke Aset Berisiko, Harga Emas Anjlok 2%
NEW YORK, investortrust.id - Harga emas dunia terkoreksi tajam pada Rabu (14/5/2025), seiring membaiknya sentimen pasar global setelah Amerika Serikat dan Tiongkok menyepakati pemangkasan tarif besar-besaran.
Baca Juga
Emas spot turun 2,1% ke US$ 3.188,52 per ons, mencatat level terendah sejak pertengahan April, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup di US$ 3.186,00.
“Reli global yang dipicu oleh pemangkasan tajam tarif antara AS dan Tiongkok telah memicu koreksi emas hingga menembus level teknikal,” jelas Tai Wong, pedagang logam independen, seperti dikutip CNBC.
Kesepakatan tarif antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia ini juga membuka ruang untuk pembentukan perjanjian dagang yang lebih luas. Pemerintah AS dan Tiongkok sepakat untuk menghentikan eskalasi selama 90 hari ke depan sambil menyusun rincian final.
Presiden Donald Trump mengatakan dirinya terbuka untuk berbicara langsung dengan Presiden Xi Jinping. Ia juga menyinggung bahwa negosiasi serupa sedang berlangsung dengan India, Jepang, dan Korea Selatan.
Baca Juga
Terobosan Perang Dagang: AS-China Sepakat Pangkas Tarif Selama 90 Hari
Sebelumnya, emas sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 3.500,05 di tengah lonjakan ketegangan geopolitik. Secara tahunan, harga emas masih menguat lebih dari 21%. Namun, ekspektasi perdamaian dagang dan pemulihan ekonomi global mulai mengurangi kebutuhan terhadap aset lindung nilai.
Fawad Razaqzada, analis dari City Index dan FOREX.com, menilai tren jangka pendek emas masih rentan. “Meski tren jangka panjang masih menguat, saya tidak akan terkejut jika momentum penurunan masih berlanjut beberapa hari ke depan,” ujarnya. “Target penurunan pertama berada di US$ 3.136, lalu US$ 3.073, dan setelah itu, level psikologis besar di US$ 3.000.”
Fokus investor kini tertuju pada rilis data PPI AS yang dijadwalkan pada Kamis. Setelah data inflasi konsumen yang lemah, angka PPI akan menjadi panduan penting untuk arah kebijakan suku bunga The Fed.
Tekanan pada harga emas terjadi bersamaan dengan pergerakan logam mulia lainnya. Perak turun 1,8% ke US$ 32,29 per ons, platinum melemah 0,5% ke US$ 983,42, dan paladium justru naik 0,1% ke US$ 957,65.

