main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. business

Harga Minyak Mentah Dunia Diprediksi Masih Bisa Terkoreksi meski Perang Dagang AS-China Mereda

 

JAKARTA, investortrust.id - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi harga minyak mentah dunia masih bisa terkoreksi, meskipun perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China mulai mereda.

 

Sebagai informasi, dalam dua hari terakhir, setelah Amerika dan China sepakat untuk memangkas tarif sementara, harga minyak mentah sempat melonjak. Namun, mengutip Reuters, Rabu (14/5/2025), harga minyak mentah Brent tercatat turun tipis 10 sen atau 0,15% menjadi US$ 66,53 per barel.

 

Hal serupa juga terjadi pada minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS yang terkoreksi 7 sen atau 0,11% menjadi US$ 63,60 per barel. Menurut Ibrahim, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya harga minyak mentah dunia tersebut.

 

https://res.cloudinary.com/dzvyafhg1/image/upload/v1737444923/investortrust-bucket/images/1737444921306.png
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi. Foto: Investortrust/Lona Olavia
 

 

“Kesepakatan damai antara Amerika dan China yang diberi waktu 90 hari, ini membuat lonjakan tersendiri bagi minyak mentah, karena tidak adanya biaya impor sehingga dalam waktu 90 hari ekspor-impor itu aman. Ini yang beri sinyal harga minyak mentah ini mengalami kenaikan,” kata Ibrahim saat dihubungi Investortrust, Rabu (14/5/2025).

 

Baca Juga

Bukan AS, Indonesia Impor Minyak Mentah Terbesar dari Nigeria

 

Selain itu, faktor lainnya yang membuat harga minyak mentah melonjak adalah tentang sanksi ekonomi yang diterapkan Amerika terhadap Iran, di mana Iran walaupun mendapatkan sanksi ekonomi masih terus melakukan ekspor minyaknya ini ke China.

 

“Jadi ada 20 perusahaan China yang dikenakan sanksi karena mendapatkan impor minyak dari Iran. Nah ini yang sebenarnya akan membuat harga minyak mentah dunia itu akan naik,” ujar dia.

 

Kendati demikian, Ibrahim memaparkan bahwa ada faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan harga minyak mentah terkoreksi. Salah satunya adalah rilis soal cadangan minyak mentah di Amerika berdasarkan Badan Informasi Energi AS yang kemungkinan besar mereka mengalami oversupply.

 

“Kemudian yang kedua, keinginan Donald Trump (Presiden AS) pada saat pertemuan di Arab Saudi menginginkan harga minyak mentah itu serendah mungkin, harganya turun. Yang ketiga, bahwa perang dagang ini, genjatan senjata hanya 90 hari. Setelah 90 hari, harga barang-barang impor baik dari Amerika maupun China akan dikenakan tarif kembali,” papar Ibrahim.

 

Meskipun pengenaan tarif tersebut tidak sebesar sebelumnya di angka 145% dan 125%, tetapi di level 30% dan 10%, menurutnya itu tetap bakal memberikan pengaruh yang cukup besar.

 

Dia melihat bahwa saat ini pemerintah China sedang mencari pasar baru untuk menghindari biaya impor 30% tersebut. Ibrahim menyebut, inilah yang membuat kegalauan bagi para investor sehingga banyak yang melakukan taking profit. 

 

“Dan ini bisa kelihatan dari transaksi di perdagangan di hari ini, di siang ini. Ini pun juga sedikit terkoreksi. Tetapi saya lihat kalau secara daily, harga minyak memang masih akan terkoreksi, tapi koreksinya tidak terlalu dalam,” terang Ibrahim.

BERITA TERKAIT

  • Harga Minyak Mentah Dunia Diprediksi Masih Bisa Terkoreksi meski Perang Dagang AS-China Mereda

    14/05/2025, 07.49 WIB
  • Harga Minyak Melonjak setelah Perang Dagang Mereda, Bisa Saja Pertamina Menaikkan Harga BBM

    13/05/2025, 10.05 WIB
  • Harga Emas Antam Hari Ini Turun karena Dolar Menguat dan Perang Dagang Mereda

    13/05/2025, 03.27 WIB
  • Perang Dagang AS-China Mereda, Harga Emas Anjlok 3%

    12/05/2025, 20.52 WIB
  • Pertamina Sebut Impor Minyak Mentah dari Rusia Sudah Sesuai Aturan

    21/05/2025, 04.49 WIB

ARTIKEL POPULER

  • Ecentio Tumbler Navy Selling
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATED
  • TEST DEV BERITA DATAWRAPPER UPDATEDssss