Trump vs China: Bongkar Pasang Tarif 145% di Perundingan Rahasia Jenewa
WASHINGTON, Investortrust.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kemajuan besar dicapai dalam perundingan antara delegasi AS dan Tiongkok mengenai tarif yang berlangsung lebih 10 jam di Jenewa, Swiss, Sabtu (10/5/2025).
Pertemuan menghadirkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, perwakilan perdagangan AS Jamieson Greer, dan delegasi yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng.
Beberapa jam setelah perundingan berakhir, Trump melalui media sosialnya mengisyaratkan bahwa riset atau pengaturan ulang penuh perdagangan antara AS dan China dapat dipertimbangkan.
Baca Juga
Deeskalasi Perang Dagang, Delegasi AS dan China Sebut Pembicaraan di Swiss ‘Konstruktif’
"Pertemuan yang sangat baik hari ini dengan China, di Swiss. Banyak hal yang dibahas, banyak yang disetujui. Pengaturan ulang total dinegosiasikan dengan cara yang bersahabat, tetapi konstruktif," tulis Trump di platform Truth Social miliknya dilansir AP.
“Kami ingin melihat, demi kebaikan Tiongkok dan AS, keterbukaan Tiongkok terhadap bisnis Amerika. Kemajuan besar telah terjadi !!!” kata Trump.
Sayangnya, Trump tidak memberikan perincian lebih lanjut dan pejabat di Gedung Putih hanya memberikan sedikit informasi.
Unggahan Trump menyusul pernyataan seorang pejabat AS yang mengatakan pembicaraan akan dilanjutkan pada Minggu (11/5/2025). Pejabat tersebut meminta identitasnya dirahasiakan karena sensitivitas diskusi, yang dapat membantu menstabilkan pasar dunia.
Pembicaraan tersebut diselimuti kerahasiaan dan tidak ada pihak yang memberikan komentar kepada wartawan saat keluar. Beberapa konvoi kendaraan hitam meninggalkan kediaman duta besar Swiss untuk PBB di Jenewa, yang menjadi tuan rumah pembicaraan. Hari pertama negosiasi diadakan di Villa Saladin abad ke-18 yang menghadap ke Danau Jenewa.
Trump bulan lalu menaikkan tarif AS terhadap barang China hingga 145%. Sementara China membalas dengan mengenakan tarif sebesar 125% terhadap impor Amerika. Tarif setinggi itu pada dasarnya merupakan bentuk boikot terhadap produk masing-masing, sehingga mengganggu perdagangan yang tahun lalu mencapai US$ 660 miliar.
Baca Juga
Trump Sebut Ada Kemajuan Pertemuan AS-China di Swiss, Pasar Tunggu Bukti
Sebelum perundingan dimulai, Trump pada Jumat (9/5/2025) mengisyaratkan bahwa AS dapat menurunkan tarif terhadap China. Dalam sebuah postingan Truth Social dia mengatakan bahwa tarif 80% tampaknya tepat. "Terserah Scott," kata Trump.
Sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari, Trump secara agresif menggunakan tarif sebagai senjata ekonomi favoritnya. Pertarungan dengan China merupakan paling sengit. Tarif yang dikenakan terhadap China mencakup biaya 20% yang dimaksudkan untuk menekan Beijing agar berbuat lebih banyak untuk menghentikan aliran opioid sintetis fentanil ke AS.
Sisanya, sebesar 125%, melibatkan perselisihan yang sudah ada sejak masa jabatan pertama presiden dan merupakan tambahan atas tarif yang dikenakan Trump terhadap China saat itu. Dengan demikian, total tarif pada beberapa barang China dapat melebihi 145%.
Trump juga gelisah dengan defisit perdagangan Amerika yang besar dengan Tiongkok, mencapai US$ 263 miliar tahun lalu.

