Warren Buffett Siap Mundur, Greg Abel Ambil Alih CEO Berkshire Hathaway Akhir Tahun Ini
OMAHA, investortrust.id - Warren Buffett, salah satu tokoh ikonik di dunia investasi, mengumumkan rencana pengunduran dirinya sebagai CEO Berkshire Hathaway dan menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Greg Abel. Transisi ini menandai berakhirnya era enam dekade transformasi bisnis yang dimulai dari pabrik tekstil hingga menjadi konglomerasi senilai $1,2 triliun.
Baca Juga
Warren Buffett Tumpuk ‘Cash’ Lebih dari Rp 4.600 T Jelang Pemilu AS
Buffett, yang tetap akan menjadi figur sentral dan pemegang saham utama, menyatakan keyakinannya penuh pada Abel. “Saya tidak menjual satu lembar pun. Saya percaya masa depan Berkshire lebih cerah di tangan Greg,” ujar Buffett yang masih terlihat energik meski berjalan menggunakan tongkat.
Abel, yang memiliki gaya manajerial lebih aktif, dipuji oleh Buffett sebagai pemimpin yang cocok untuk mengelola lebih dari 60 anak perusahaan Berkshire di era berikutnya. Ia juga akan mewarisi kekuatan utama Berkshire: filosofi investasi jangka panjang dan dana tunai sebesar $347 miliar.
Dengan pengumuman ini, pasar dan investor akan mencermati bagaimana transisi ini akan berlangsung tanpa mengubah DNA Berkshire yang dibangun selama 60 tahun terakhir. Namun, sinyal dari Buffett sudah jelas: “Ini bukan akhir cerita, hanya bab baru.”
Kejutan Buffett
Meskipun Buffett kini berusia 94 tahun dan Abel telah ditetapkan sebagai penerus CEO sejak 2021, pengumuman ini tetap mengejutkan ribuan pemegang saham setia yang hadir di rapat umum tahunan untuk kembali mendengarkan pandangan sang legenda investasi.
Baca Juga
Kekhawatiran Dampak Tarif Trump Terus Mencuat, Ini Kata Warren Buffett
“Kami akan mengadakan rapat dewan Berkshire, dan kami memiliki 11 direktur. Dua dari mereka adalah anak saya, Howie dan Susie, yang sudah mengetahui hal ini. Sisanya akan mendengarnya sebagai kabar baru, tapi saya rasa waktunya telah tiba untuk Greg menjadi CEO perusahaan pada akhir tahun,” kata Buffett di menit-menit terakhir acara, dikutip dari CNBC, Minggu (4/5/2025).
Pada tahun 1965, Buffett membeli sebuah pabrik tekstil yang sedang merugi di New England, dan dalam enam dekade berikutnya, ia mengubahnya menjadi konglomerasi unik yang memiliki bisnis mulai dari asuransi Geico hingga rel kereta api BNSF. Buffett meninggalkan tampuk kepemimpinan di saat puncak, ketika saham Berkshire mencapai rekor tertinggi dan kapitalisasi pasarnya hampir menyentuh $1,2 triliun.
“Saya masih akan ‘berkeliaran’ untuk membantu jika diperlukan. Saya pikir, saya masih bisa berguna dalam hal-hal tertentu, terutama jika kita menghadapi peluang besar,” ujar Buffett.
Buffett, pemegang saham terbesar Berkshire dengan kepemilikan saham senilai lebih dari $160 miliar, menegaskan bahwa ia tidak akan menjual satu lembar pun sahamnya setelah transisi. “Keputusan saya mempertahankan seluruh saham bersifat ekonomi, karena saya yakin prospek Berkshire di bawah kepemimpinan Greg justru akan lebih baik daripada di bawah saya,” jelasnya.

