main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. international

Peringatkan Bahaya Tarif, Warren Buffett: Perdagangan Bukan Senjata

 

OMAHA, investortrust.id - Investor legendaris Warren Buffett melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan tarif tinggi yang saat ini ditempuh pemerintahan AS. Tanpa menyebut nama Presiden Donald Trump secara langsung, Buffett menyebut pendekatan proteksionis adalah “kesalahan besar” yang berisiko merusak posisi global Amerika dalam jangka panjang.

 

Baca Juga

Kekhawatiran Dampak Tarif Trump Terus Mencuat, Ini Kata Warren Buffett

 

Dalam pertemuan tahunan Berkshire Hathaway yang selalu ditunggu pasar, Buffett menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak geopolitik dari kebijakan perdagangan yang agresif. “Perdagangan bukan senjata. Kita justru akan lebih aman dan makmur jika dunia menjadi lebih sejahtera,” ungkapnya di hadapan ribuan investor.

 

Kritik ini muncul di tengah ketidakpastian pasar setelah Gedung Putih menaikkan tarif impor, termasuk tarif 145% terhadap produk China. Sebagai balasan, Beijing mengenakan tarif 125% terhadap barang-barang AS dan menyatakan sedang mempertimbangkan dimulainya kembali dialog dagang.

 

Berkshire sendiri mencatat bahwa tarif dan ketegangan global menciptakan ketidakpastian besar bagi bisnisnya, meski belum dapat mengukur dampak akhirnya. Dalam laporan kuartalan, Buffett mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengurangi kepemilikan saham senilai $134 miliar sepanjang 2024, terutama dari Apple dan Bank of America, dan kini memegang kas terbesar dalam sejarah perusahaan, mencapai $347 miliar.

 

Baca Juga

Laba Berkshire Hathaway Milik Warren Buffet Melonjak pada Q4-2024, Kas Capai Rekor $334 Miliar

 

Pesan Buffett menjadi pengingat keras bagi pelaku pasar bahwa dalam lanskap global yang saling terhubung, kebijakan proteksionis bukan hanya berdampak jangka pendek di pasar saham, tetapi juga dapat menggerus kepercayaan dan pertumbuhan jangka panjang.

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • Peringatkan Bahaya Tarif, Warren Buffett: Perdagangan Bukan Senjata

        03/05/2025, 20.53 WIB
      • Warren Buffett vs Emas, 3 Alasan Sang Legenda Investasi Tetap Anti Logam Mulia

        08/05/2025, 00.48 WIB
      • Warren Buffett Siap Mundur, Greg Abel Ambil Alih CEO Berkshire Hathaway Akhir Tahun Ini

        03/05/2025, 21.18 WIB
      • ‘Cash’ Lampaui US$ 330 Miliar, Ini Pesan Penting Warren Buffett dalam RUPS Berkshire Hathaway

        03/05/2025, 23.33 WIB
      • Jensen Huang Peringatkan Kongres AS soal Ancaman Dominasi Cip AI Huawei, Ubah Peta Persaingan Global?

        02/05/2025, 06.21 WIB