Bursa Eropa Terus Reli Gara-Gara Ini
LONDON, investortrust.id – Bursa saham Eropa ditutup menguat signifikan pada perdagangan Jumat (3/5/2025) seiring meningkatnya minat investor pada aset berisiko global. Katalis positif datang dari rilis data tenaga kerja Amerika Serikat yang melampaui ekspektasi, serta indikasi awal dari China yang membuka pintu dialog dagang baru dengan Washington.
Baca Juga
China Buka Peluang Dialog Dagang dengan AS, Pasar Asia Menguat
Baca Juga
Lapangan Kerja AS April Tumbuh Kuat, Trump Kembali ‘Senggol’ The Fed
Dikutip dari CNBC, indeks acuan Stoxx 600 naik 1,7% dipimpin reli saham sektor industri dan teknologi, yang masing-masing melesat lebih dari 2%. Sementara itu, DAX Jerman dan CAC 40 Prancis mencatat kenaikan lebih dari 2%, menandai rebound tajam dari tekanan yang sempat muncul awal pekan ini akibat kekhawatiran eskalasi tarif global.
Di London, FTSE 100 mencetak kenaikan harian 1,2% dan memperpanjang reli menjadi 14 sesi berturut-turut, rekor terpanjang sejak 2017. Sejak awal tahun, indeks blue chip Inggris ini telah terapresiasi lebih dari 5%, didukung sektor energi dan defensif.
Rilis data payroll non-pertanian AS yang mencatat pertumbuhan 177.000 pekerjaan pada April (di atas estimasi 133.000), turut meredakan kecemasan pasar terhadap risiko resesi di tengah tekanan tarif Presiden Donald Trump. Imbal hasil Treasury naik dan pasar saham AS ikut menguat dalam sesi pre-opening.
Baca Juga
Lapangan Kerja AS April Tumbuh Kuat, Trump Kembali ‘Senggol’ The Fed
Sementara itu, di sisi geopolitik, China menyatakan tengah mengevaluasi kemungkinan pembicaraan dagang baru dengan AS. Beijing kembali menyerukan pencabutan tarif sepihak, yang selama ini menyebabkan beban biaya impor naik signifikan. Kabar ini menjadi katalis tambahan bagi penguatan pasar Asia sebelumnya, dan berlanjut ke sentimen beli di Eropa.
“Investor membaca data tenaga kerja yang solid sebagai sinyal bahwa perekonomian global masih bertahan, bahkan saat tekanan proteksionisme memuncak,” ujar analis pasar dari Schroders.
Dari sisi korporasi, saham Shell menguat 2,2% setelah membukukan laba kuartalan di atas ekspektasi dan mengumumkan program buyback saham senilai USD 3,5 miliar. Aksi ini kembali mengangkat minat terhadap saham-saham sektor energi dan memperkuat rotasi portofolio ke emiten berkinerja fundamental kuat.
Di pasar mata uang, euro stabil setelah data inflasi zona euro tercatat 2,2% pada April, tetap di atas target ECB dan bertahan dari ekspektasi pelemahan.
Dengan dinamika global yang membaik dan indikator makro yang mendukung, investor institusional diperkirakan akan melanjutkan rotasi ke aset berisiko dalam jangka pendek, sambil tetap mencermati pertemuan kebijakan Federal Reserve pekan depan.

