Popularitas Trump Merosot Jelang 100 Hari Masa Jabatan, Kekhawatiran Resesi Meningkat
WASHINGTON DC, investortrust.id - Mayoritas warga Amerika Serikat kini semakin pesimistis terhadap arah kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump, seiring penurunan tajam dalam tingkat kepuasan publik menjelang 100 hari masa kepemimpinannya.
Baca Juga
Survei terbaru menunjukkan 72% responden percaya kebijakan ekonomi Trump justru berpotensi memicu resesi dalam waktu dekat, di tengah gejolak pasar yang dipicu oleh rencana tarif agresif dan ketidakpastian arah perdagangan.
Hasil jajak pendapat yang dirilis Minggu (28/4/2025) oleh Washington Post-ABC News-Ipsos mengungkapkan hanya 39% orang dewasa di AS yang puas pada kinerja Trump dalam menangani pemerintahan.
Survei lain dari CNN/SSRS mencatat tingkat kepuasan sebesar 41%, sedangkan NBC News Stay Tuned Poll menunjukkan 45% publik masih memberikan dukungan. Angka ini menempatkan Trump sebagai presiden dengan tingkat kepuasan terendah pada 100 hari pertama jabatan dalam lebih dari tujuh dekade terakhir, menurut CNN.
Dukungan Terkikis
Dalam isu ekonomi, yang menjadi andalan utama Trump dalam kampanye 2024, tingkat kepercayaan publik juga mengalami penurunan signifikan. Survei CNN/SSRS melaporkan hanya 52% warga yang yakin Trump mampu mengelola ekonomi, turun 13 poin dibandingkan Desember lalu.
Baca Juga
Survei CNBC Fed: Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat, Kekhawatiran Resesi Meningkat
Selain itu, kebijakan perdagangan Trump, khususnya penerapan tarif balasan, mendapat penolakan luas. Sebanyak 61% responden dalam survei NBC News mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap pendekatan Trump terhadap perdagangan dan tarif. Adapun 60% tidak puas dengan kinerjanya dalam mengatasi inflasi dan biaya hidup.
Isu imigrasi, yang selama ini menjadi sorotan utama Trump, juga menunjukkan tren pelemahan dukungan. Hanya 45% warga AS yang menyetujui kinerjanya di bidang ini, menurun tajam dari 60% pada akhir tahun lalu.
Data Washington Post menunjukkan bahwa tingkat ketidaksetujuan terhadap kepemimpinan Trump mencapai 58% di kalangan pemilih independen, kelompok pemilih yang menjadi kunci dalam kemenangan elektoral. Perbedaan pandangan politik tetap tajam. Mayoritas Republikan masih mendukung Trump, sementara sebagian besar Demokrat menentangnya.
Pasar Tunggu Kepastian
Seiring memburuknya sentimen publik, pasar keuangan juga menunjukkan volatilitas tinggi. Investor kini mencermati arah kebijakan Trump, khususnya terkait perdagangan dan fiskal, yang dinilai dapat mempercepat perlambatan ekonomi jika tidak segera diperjelas.
Analis menilai, tanpa perbaikan signifikan dalam sentimen domestik dan global, tekanan terhadap perekonomian AS bisa meningkat dalam beberapa bulan ke depan, potensi risiko yang kini mulai diperhitungkan pelaku pasar.

