Di Tengah Kekhawatiran Ekonomi, Trump Tampil Percaya Diri Rayakan 100 Hari Masa Jabatan
WARREN, investortrust.id – Presiden AS Donald Trump merayakan tonggak 100 hari masa jabatan keduanya dengan menggelar kampanye besar di negara bagian kunci Michigan, Selasa (29/4/2025) waktu setempat. Dengan pidato yang menggebu, Trump membanggakan rekam jejak ekonomi dan memperlunak kritik terhadap kebijakan tarifnya yang kontroversial.
Baca Juga
Dalam pidato di kota Warren, pusat industri otomotif dan rumah bagi General Motors Technical Center, Trump mengeklaim bahwa ekonomi AS saat ini “lebih baik dari sebelumnya”, meski jajak pendapat terbaru menunjukkan mayoritas publik tidak sepenuhnya sejalan dengan pandangannya.
“Kita punya ekonomi terbesar dalam sejarah negara ini. Kita melakukannya dengan hebat, dan sekarang kita bahkan melakukannya lebih baik,” ujar Trump di hadapan ribuan pendukung, seperti dilansir Reuters.
Namun, angka terbaru dari survei Reuters/Ipsos menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja ekonomi Trump hanya 36%, terendah sepanjang masa jabatan keduanya. Secara keseluruhan, 53% responden menyatakan tidak puas atas kinerja Trump sebagai presiden, naik dari 47% pada Januari lalu.
Baca Juga
Popularitas Trump Merosot Jelang 100 Hari Masa Jabatan, Kekhawatiran Resesi Meningkat
Trump juga kembali melancarkan kritik terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan menyebut kebijakan bank sentral tidak mendukung pertumbuhan.
Sebelum kampanye dimulai, Trump menandatangani perintah eksekutif yang meringankan beban tarif otomotif, salah satu keluhan terbesar industri dalam beberapa bulan terakhir. Kebijakan ini menawarkan insentif dan pengembalian sebagian tarif untuk mobil yang dirakit di AS selama dua tahun ke depan.
Baca Juga
Cegah Risiko Gangguan Sistemik, Trump Longgarkan Tarif Otomotif
Dalam kesempatan terpisah di pangkalan militer Selfridge, Trump menjanjikan investasi pertahanan sebesar US$1 triliun dan menyebut bahwa 21 unit jet tempur F-15X akan dikirim ke pangkalan tersebut. Gubernur Michigan dari Partai Demokrat, Gretchen Whitmer, menyebut keputusan ini sebagai “kemenangan bipartisan besar” yang akan menjaga ribuan lapangan kerja.
Meski kritik terhadap kebijakan tarif tetap tajam, terutama di kalangan pengusaha dan investor, para pendukung Trump di Michigan menyatakan siap menanggung “rasa sakit jangka pendek” demi perbaikan struktural.
“Saya tidak ingin ekonomi hancur, tapi arah sekarang tidak bisa diteruskan. Kita harus berani berubah, meskipun menyakitkan,” kata Paul Ruggeri, pensiunan buruh baja berusia 65 tahun.
Sementara itu, Partai Demokrat menggencarkan serangan balik dengan kampanye bertajuk 100 Days of Chaos di Senat, menyebut Partai Republik sebagai “komplotan diam” yang enggan menentang kebijakan Trump secara terbuka.
Di luar lokasi kampanye, para demonstran mengibarkan bendera terbalik dan membawa spanduk bertuliskan “I dissent,” sebagai simbol penolakan terhadap arah pemerintahan saat ini.

