Laba Bank Ganesha (BGTG) Naik Nyaris 2 Kali Lipat Dibarengi BOPO Super-Efisien, Rahasia Suksesnya?
JAKARTA, Investortrust.id – PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) mencatatkan kinerja keuangan impresif sepanjang 2024, dengan pertumbuhan laba bersih hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. BGTG mencatat laba bersih sebesar Rp 201,7 miliar, meningkat 94% dari 2023 sebesar Rp 103,9 miliar.
Dilansir dari laporan keuangan 2024 PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dikutip Investortrust.id, Senin (9/6/2025), kenaikan laba bersih ditopang pendapatan bunga bersih yang tumbuh menjadi Rp 464,3 miliar pada 2024, naik 5,3% dari Rp 441,1 miliar.
Selain itu, peningkatan signifikan pada laba operasional menjadi Rp 250,1 miliar pada 2024 dari sebelumnya Rp 130,8 miliar. Lonjakan kinerja ini menunjukkan perbaikan struktur pendapatan dan efisiensi operasional yang berhasil dijaga. Raihan ini juga merupakan pencapaian laba sebelum pajak tertinggi perseroan hingga saat ini.
Adapun PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) menjadi salah satu nominator Besk Bank untuk kategori Bank Umum - KBMI I (Modal inti sampai dengan Rp 6 triliun) pada ajang Investortrust Bank Award 2025 di Hotel Sultan Jakarta pada 25 Juni 2025.
Baca Juga
Bank Jatim (BJTM) Proyeksikan Laba 2,8 Kali Lipat, Raih Nominasi Best Bank
Efisiensi operasional dan ROA Terbaik di kelasnya
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sepanjang 2024 turun drastis dari 79,3% menjadi 67,2%, mencerminkan efisiensi yang sangat baik dalam pengelolaan beban operasional.
Imbas positif efisiensi ini terlihat pada return on assets (ROA) yang melonjak menjadi 2,76%, dari sebelumnya 1,5%, menjadikan Bank Ganesha salah satu bank dengan ROA tertinggi di kelompok bank kecil dan menengah di Indonesia.
Sementara return on equity (ROE) sebesar 6,30%.
Meskipun dana pihak ketiga (DPK) turun dari Rp 8,4 triliun pada 2023 menjadi Rp 6,6 triliun pada 2024. Hal ini diimbangi strategi penyesuaian likuiditas dan fokus pada dana murah. Loan to deposit ratio (LDR) tetap terkendali pada level sehat di 75,4%, naik dari 72,3% pada 2023, menunjukkan penyaluran kredit efisien terhadap dana yang dihimpun.
Penurunan DPK ini juga tidak menghambat kinerja pendapatan karena bank berhasil mengoptimalkan penyaluran kredit dengan lebih efisien.
Di tengah persaingan ketat industri perbankan, kredit yang disalurkan BGTG tumbuh sehat 18,1% menjadi Rp 5,1 triliun, dari 2023 sebesar Rp 4,3 triliun. Menariknya, peningkatan kredit ini tidak mengorbankan kualitas aset, seperti angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross berhasil ditekan menjadi 1,16%, dari sebelumnya 1,61%, menunjukkan efektivitas manajemen risiko dan penyaluran kredit yang selektif, tetapi agresif.
Baca Juga
Pengendali Ini Lepas 300 Juta Saham Bank Ganesha (BGTG) di Atas Harga Pasar
Bank Ganesha mencatatkan total aset Rp10,4 triliun pada 2024, naik dari Rp 9,4 triliun pada 2023.
Corporate Secretary PT Bank Ganesha Tbk Febrina Kenya Savitri dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini mengatakan, untuk penghimpunan DPK, perseroan fokus pada peningkatan kualitas layanan dan menjaga stabilitas dana ritel, dengan optimalisasi produk eksisting serta pengembangan fitur-fitur layanan yang berbasis digital.
Sementara penurunan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dari 5,8% menjadi 5,43% mencerminkan tren normalisasi margin bunga di tengah fluktuasi suku bunga. Meski demikian, margin tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri. Hal ini menunjukkan daya saing Bank Ganesha dalam memperoleh imbal hasil aset produktif.
Modal kuat
Meski rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) atau kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) menurun dari 94,3% menjadi 72,5%, angka ini tetap jauh di atas ambang batas minimum Bank Indonesia (BI) dan memberikan ruang sangat luas bagi Bank Ganesha untuk ekspansi lebih lanjut. Tingginya CAR menunjukkan posisi permodalan yang sangat kokoh dan kesiapan menghadapi risiko makroekonomi ke depan.
Dibandingkan bank sekelasnya, Bank Ganesha menonjol dalam tiga aspek utama, yakni efisiensi tinggi yang ditandai BOPO rendah, kualitas kredit yang baik (NPL turun), dan profitabilitas tinggi (ROA dan pertumbuhan laba signifikan).
“Sebagai upaya mengembangkan layanan perbankan berbasis digital, maka Bank Ganesha berkolaborasi dengan perusahaan fintech, melalui kerja sama channeling dan joint financing," kata Febrina.,
Dalam rangka literasi keuangan, Bank Ganesha mengadakan kegiatan ‘Bank Goes To School’ di Sekolah Santo Yakobus yang berlokasi di Jakarta Utara pada awal Junin 2025. Dalam acara yang diikuti 80 pelajar SD ini, Bank Ganesha memberikan edukasi keuangan tentang manfaat dan pentingnya budaya menabung sejak dini untuk para pelajar.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan kepada pelajar serta memberikan manfaat nyata dari menabung. Bank Goes To School merupakan bagian dari implementasi program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang diserukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan minat pelajar terhadap budaya menabung.

