Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Produktif Rp 5,2 Triliun per April 2025
JAKARTA, investortrust.id - Bank Mega Syariah berupaya memperkuat kontribusinya dalam mendorong sektor produktif di dalam negeri. Hingga April 2025, total pembiayaan produktif yang disalurkan mencapai lebih dari Rp 5,2 triliun atau sekitar 58% dari total pembiayaan sebesar Rp 8,9 triliun.
Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji mengungkapkan, dari total pembiayaan produktif yang disalurkan pihaknya, tiga sektor utama menjadi penyerap terbesar yaitu sektor industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta pendidikan.
“Pembiayaan pada sektor industri pengolahan, pertambangan dan penggalian masing-masing tercatat lebih dari Rp 1 triliun atau sekitar 11% dari total pembiayaan. Sementara itu, sektor pendidikan mencapai sekitar Rp 900 miliar (10% dari total pembiayaan),” ujarnya, dalam keterangan pers, Rabu (4/6/2025).
Baca Juga
Aji melanjutkan, sektor lainnya yang turut mendapat alokasi pembiayaan antara lain konstruksi dengan pangsa 9,4%; jasa kesehatan dan kegiatan sosial 6,8%; serta pertanian, perburuan dan perhutanan 3%. Sisanya tersebar ke berbagai sektor seperti transportasi, pergudangan dan komunikasi, perdagangan besar dan eceran, serta sektor strategis lainnya.
“Kami sadar masih banyak sektor-sektor usaha yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka dari itu, kami mencoba untuk merambah segmen pasar ke sektor-sektor strategis lainnya yang sesuai dengan risk appetite Bank Mega Syariah,” katanya.
Baca Juga
Bank Mega Syariah Catat Kenaikan Tabungan Haji 15% di Maret 2025
Sebagai bentuk komitmen terhadap pembiayaan di sektor produktif, kata Aji, sebelumnya Bank Mega Syariah juga terlibat dalam sindikasi pembiayaan senilai Rp 500 miliar kepada PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).
“Dalam sindikasi senilai total Rp 2 triliun tersebut, Bank Mega Syariah menjadi satu-satunya bank berbasis syariah yang terlibat,” ucap Aji.

