main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. financial

AAJI Catat Investasi Asuransi Jiwa Tembus Rp 541 Triliun, Mayoritas Ditempatkan di SBN

JAKARTA, investortrust.id - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp 541 triliun di kuartal I 2025, turun 0,4% secara year on year (yoy). Dari total investasi tersebut, mayoritasnya ditempatkan di instrumen surat berharga negara (SBN). 

 

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengungkapkan, dengan kondisi ketidakpastian global yang masih berlangsung hingga saat ini tentunya memengaruhi investasi di industri asuransi jiwa. 

 

Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa berupaya memitigasi risiko dengan memindahkan instrumen investasinya ke SBN. Hal ini tercermin dari portofolio investasi di SBN yang naik 12,9%, dari Rp 189,82 triliun pada kuartal I 2024 menjadi Rp 214,23 triliun di periode yang sama tahun ini. 

 

“Penempatan kami di SBN itu naik dan mungkin dari sekian pilihan instrumen investasi di Indonesia, SBN adalah salah satu yang paling aman,” ujarnya, dalam Konferensi Pers AAJI Kuartal I 2025, di Jakarta, Rabu (4/6/2025).

 

Baca Juga

AAJI: Penerapan PSAK 117 Asuransi Tak Selalu Berdampak Negatif

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1749043232/investortrust-bucket/images/1749043230206.jpg
Kepala Departemen Komunikasi AAJI Karin Zulkarnaen saat memaparkan materi dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Periode Januari-Maret 2025 yang diselenggarakan oleh AAJI di Jakarta, Rabu (4/6/2025). Foto: Investortrust/Dicki Antariksa. 

 

Oleh karena itu, lanjut Budi, dana yang diterima dari pemegang polis akan ditempatkan oleh perusahaan-perusahaan asuransi jiwa di instrumen investasi keuangan yang relatif aman, salah satunya SBN. “Jadi shifting to quality,” katanya. 

 

Setali tiga uang, Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi dan Pajak AAJI Simon Imanto menyatakan, peningkatan portofolio investasi di instrumen SBN juga mencerminkan komitmen industri asuransi jiwa dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional, serta pembiayaan program-program pemerintah. 

 

“Penempatan investasi SBN merupakan komitmen juga industri asuransi jiwa untuk menempatkan investasinya dalam instrumen jangka panjang yang memiliki keamanan dan tingkat stabilitas tinggi demi menjaga kepentingan pemegang polis,” ucapnya. 

 

Baca Juga

AAJI Hormati Putusan MK Terkait Pembatalan Klaim Asuransi Sepihak

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1749041619/investortrust-bucket/images/1749041613415.jpg
Dari kanan ke kiri, Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon, Kepala Departemen Komunikasi AAJI Karin Zulkarnaen, dan Ketua Bidang Permodalan, Investasi & Pajak Investasi AAJI Simon Imanto saat memperlihatkan total pendapatan premi dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Periode Januari-Maret 2025 yang diselenggarakan oleh AAJI di Jakarta, Rabu (4/6/2025). Foto: Investortrust/Dicki Antariksa. 

 

Selain itu, Simon menyatakan, di tengah dinamika yang terjadi di pasar saham yang berimbas terhadap industri, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa masih tetap mempertahankan dananya di instrumen saham, meski porsi penempatannya mengalami penurunan.

 

Di kuartal I 2025, industri asuransi jiwa menempatkan portofolio investasi di instrumen saham mencapai Rp 119,78 triliun, menurun 19% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 147,94 triliun. 

 

Menurut Simon, di kuartal I 2025 industri asuransi jiwa turut menempatkan dananya di instrumen deposito sebesar Rp 36,43 triliun, menurun 7,9% (yoy) dengan kontribusi terhadap total investasi mencapai 6,7%. 

 

“Penempatan investasi industri asuransi jiwa juga dilakukan di instrumen-instrumen investasi lain, di antaranya bangunan dan tanah yang juga mengalami peningkatan sebesar 12,3% (yoy) menjadi Rp 17,8 triliun,” ujarnya. 

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1749038876/investortrust-bucket/images/1749038881318.jpg
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon (tengah) bersama Ketua Bidang Permodalan, Investasi & Pajak Investasi AAJI Simon Imanto (kanan) dan Kepala Departemen Komunikasi AAJI Karin Zulkarnaen (kiri) dalam Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Periode Januari-Maret 2025 yang diselenggarakan oleh AAJI di Jakarta, Rabu (4/6/2025). Foto: Investortrust/Dicki Antariksa. 

 

Lalu, instrumen investasi dalam bentuk penyertaan langsung mengalami pertumbuhan sebesar 15,3% (yoy) menjadi Rp 29,25 triliun. Instrumen dalam bentuk investasi lainnya tumbuh 24% (yoy) menjadi Rp 6,04 triliun. 

 

“Penempatan investasi industri asuransi jiwa diatur dan diawasi secara tetap oleh OJK dan juga regulator pasar modal. Tentunya kami industri asuransi jiwa berkomitmen untuk tetap patuh atas peraturan-peraturan yang berlaku,” kata Simon. 

 

Ia menjelaskan, industri asuransi jiwa merupakan kontrak jangka panjang yang terus mengedepankan strategi investasi yang berorientasi kepada perlindungan nasabah sesuai dengan apa yang ada di dalam kontrak polis. 

 

“Tentunya edukasi kepada pemegang polis juga sangat penting agar tidak timbul kepanikan yang tidak perlu berakibat dalam fluktuasi pasar dalam jangka pendek,” ucap Simon.

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • AAJI Catat Investasi Asuransi Jiwa Tembus Rp 541 Triliun, Mayoritas Ditempatkan di SBN

        04/06/2025, 14.07 WIB
      • AAJI Paparkan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Periode Januari-Maret 2025

        04/06/2025, 12.30 WIB
      • OJK Dorong Perusahaan Asuransi Rambah Alternatif Investasi ke Emas, Begini Tanggapan AAJI

        06/06/2025, 08.24 WIB
      • Sambut Baik SEOJK Asuransi Kesehatan, AAJI: Ini Peluang untuk Bangun Sistem yang Lebih Adil dan Efisien

        05/06/2025, 02.21 WIB
      • Premi Asuransi Jiwa Naik Capai Rp 47,45 Triliun, Produk Tradisional Unjuk Gigi

        04/06/2025, 12.19 WIB