Apa Kabar Merger Bank Nobu dan Bank MNC? Begini Jawaban Terbaru OJK

 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan, keberlanjutan kedua bank tersebut bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak. 

 

"Sehingga perkembangan rencana merger terkini serta keputusan terkait rencana merger bukan pada kewenangan OJK," ujar Dian dalam jawaban tertulis Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Maret 2025, Senin (28/4/2025). 

 

Baca Juga

Soal Merger Bank MNC dan Bank Nobu, OJK Ungkap Tidak Ingin Gunakan Paksaan

 

Dian menjelaskan, sampai saat ini, OJK belum menerima surat pengajuan penggabungan dari kedua bank dimaksud. Namun demikian, Dian membeberkan bahwa OJK akan selalu mendorong suatu aksi korporasi apabila pada akhirnya akan turut mendukung upaya konsolidasi industri perbankan yang dapat melahirkan perbankan yang lebih sehat, efisien, dan lebih berdaya saing.

 

"Serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional," kata Dian.

 

 

Lebih lanjut, Dian menyebut, rencana akuisisi Hanwha Life terhadap Bank Nobu masih dalam proses di OJK. Seperti yang diberitakan, di tengah rencana aksi merger kedua bank, Bank Nobu mengumumkan rencana pengambilalihan saham mayoritas oleh konglomerasi asal Korea Selatan, Hanwha Life Insurance Co.Ltd. 

 

Baca Juga

OJK Beberkan Kabar Terbaru Merger Bank MNC (BABP) dan Bank Nobu (NOBU)

 

Dalam ringkasan prospektus yang dipublikasikan, Hanwha melalui Hanwha Life Insurance akan mengakuisisi 40% saham NOBU atau sebanyak 2,99 miliar saham. 

 

Sejalan dengan hal itu, Dian menambahkan bahwa OJK akan senantiasa melakukan pengawasan sesuai dengan kewenangan dalam rangka menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

 

"Serta memperkuat industri perbankan agar tetap resilient dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh dinamika perekonomian di tingkat domestik maupun global dan daya saing di tengah perkembangan digitalisasi perbankan," jelas Dian.