Bukan Sekadar Bank, Mandiri Taspen Turun Tangan Selamatkan Penyu di Bali
JAKARTA, Investortrust.id - PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan melalui program corporate social responsibility (CSR) keanekaragaman hayati dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung konservasi Penyu Sindu Dwarawati, Pantai Sindhu Sanur, Denpasar.
Corporate Secretary Bank Mandiri Taspen Errinto Pardede menegaskan bahwa program CSR yang dijalankan perusahaan mencakup berbagai sektor, mulai
sosial, pendidikan, lingkungan, hingga ekonomi. Bantuan ini merupakan wujud perhatian Bank Mandiri Taspen terhadap keberlanjutan ekosistem, khususnya di bidang lingkungan.
Baca Juga
Bank Mandiri Taspen Perkuat Program Tiga Mantap, Cek Keuntungannya
“Tahun lalu kami juga melaksanakan bantuan CSR kegiatan konservasi tukik di Pantai Pulau Santen, Banyuwangi. Sekarang, kami berkontribusi dalam pelestarian penyu dengan mendukung konservasi di Sindu Dwarawati. Ini sangat membantu pengelola konservasi dalam memberdayakan tukik dan penyu yang bertelur di kawasan tersebut,” ujar Errinto di sela penyerahan bantuan seperti dikutip dalam keterangannya, Selasa (20/5/2205).
Selain mendukung konservasi penyu, Bank Mandiri Taspen ke depan juga menyalurkan bantuan bedah rumah dan penanaman pohon alpukat untuk meningkatkan ketahanan lingkungan dan ekonomi masyarakat. “Kami dorong keterlibatan masyarakat lokal dan komunitas, pemberdayaan masyarakat dilakukan secara berkelanjutan," paparnya.
Menurutnya hal ini sejalan dengan program unggulan Bank Mandiri Taspen, yaitu Mantap Aktif, Mantap Sehat, dan Mantap Sejahtera.
Ketua Konservasi Penyu Sindu Dwarawati I Made Winarta menyampaikan apresiasinya atas bantuan dari Bank Mandiri Taspen. Kelestarian ekosistem laut sangat penting dan kehadiran Bank Mandiri Taspen memberikan dampak besar bagi efektivitas pengelolaan konservasi.
Baca Juga
Permudah Nasabah, Bank Mandiri Taspen Rilis Fitur Buka Rekening Secara Online
“Terima kasih kepada Bank Mandiri Taspen yang telah memberikan kontribusi besar. Dana sebesar Rp 60 juta telah kami implementasikan untuk penyediaan dua unit sumur bor air asin, empat papan nama, dan dua mesin pompa air,” ujar Winarta.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya pengelola konservasi mengalami kendala dalam pengelolaan air, karena harus mengambil langsung dari laut. Kini, dengan bantuan tersebut, proses pergantian air menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan kapan saja.
“Pembesaran tukik sangat membutuhkan perhatian khusus terhadap ketersediaan air bersih. Sekarang jauh lebih ringan. Harapannya, pelestarian penyu bisa terus dilakukan secara berkelanjutan dan melibatkan banyak pihak,” kata Winarta.

