Soal Kerusakan Pulau Piaynemo Raja Ampat Akibat Tambang, Bahlil: Hoax
JAKARTA, investortrust.id - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan video viral soal kerusakan Pulau Piaynemo, Raja Ampat akibat aktivitas pertambangan yang beredar di media sosial adalah berita bohong alias hoax.
Bahlil menunjukkan kondisi sebenarnya Pulau Piaynemo dan membandingkan dengan gambar pulau yang menjadi pusat pariwisata Raja Ampat itu di media sosial.
"Jadi kalau kita lihat di media sosial, seolah-olah Piaynemo ini adalah pusat pariwisatanya Raja Ampat. Ini geopark-nya Raja Ampat. Dan seolah-olah ini menjadi, mohon maaf, kerusakan lingkungan," kata Bahlil dalam konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Baca Juga
Izin Tambang PT Gag Tak Dicabut, Bahlil: Hasil Evaluasi Baik dan Sesuai Amdal
Bahlil meminta masyarakat agar kritis terhadap informasi yang beredar. Bahlil meminta masyarakat membedakan yang benar dan yang tidak benar.
"Jadi mohon kepada saudara saya sebangsa dan setanah air, mohon dalam menyikapi berbagai informasi kita juga harus hati-hati, kita harus bijak. Bisa membedakan mana yang sesungguhnya, mana yang tidak benar," ungkapnya.
Bahlil menjelaskan telah meninjau langsung Pulau Gag Raja Ampat pada Jumat (6/6/2025) malam. Peninjauan ini untuk memastikan kondisi sesungguhnya di lapangan.
Dipaparkan, PT Gag Nikel beroperasi di Pulau Gag yang memiliki luas 13.136 ha. Dari luasan itu, seluas 260 hektare telah dibuka. Namun, seluas 130 hektare telah direklamasi.
“Ini adalah Pulau Gag. Jadi yang dibilang bahwa terumbu karangnya, lautnya sudah tercemar, mohon maaf bisa dilihat sendiri. Dari total 13.000 hektare, ini Gag ini, itu yang dibuka itu 260 ha. Dari 260 ha, sudah direklamasi 130 hektar lebih, kurang lebih, dan sudah dikembalikan ke negara itu kurang lebih sekitar 54 ha. Dan ini adalah lokasi produksinya, sekarang masih ada 130 ha. Nanti setelah ini direklamasi,” papar Bahlil sambil menunjukkan gambar Pulau Gag.
Bahlil menyatakan, Pulau Gag berada di luar wilayah geopark global. Pulau itu juga dari Pulau Piaynemo yang menjadi pusat pariwisata Raja Ampat.
“Jadi sangatlah mohon maaf tidak objektif, kalau ada gambar lain yang kurang pas. Pulau Gag ke sini (Pulau Piaynemo), ini kurang lebih sekitar 42 km. Dan dia lebih dekat ke Maluku Utara. Dan dia bukan merupakan bagian kawasan dari geopark,” tegas Bahlil.
Selain meninjau, Bahlil juga berdiskusi dengan pemangku kepentingan dan tokoh masyarakat setempat untuk mendapatkan informasi dan data yang komprehensif. Setibanya di Jakarta, Bahlil melaporkan hasil peninjauannya kepada Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga
Saham ANTM Terkoreksi 4% Menyusul Isu Tambang Raja Ampat, Saatnya Profit Taking?
Prabowo kemudian memutuskan mencabut IUP empat perusahaan di luar PT Gag Nikel dalam rapat terbatas (ratas) Senin (9/6/2025). Pemerintah mencabut IUP empat perusahaan, yakni PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Mulia Raymond Perkasa, dan PT Kawei Sejahtera Mining lantaran melanggar dalam konteks lingkungan.
"Dengan mempertimbangkan berbagai hal, Bapak Presiden memutuskan. Memperhatikan semua yang ada, mempertimbangkan secara komprehensif dan Bapak Presiden memutuskan empat IUP yang di luar Pulau Gag itu dicabut. Dan saya langsung melakukan langkah-langkah teknis berkoordinasi dengan menteri teknis, Lingkungan Hidup maupun Kementerian Kehutanan, untuk kita melakukan pencabutan. Jadi, mulai terhitung hari ini pemerintah telah mencabut empat IUP di Raja Ampat," katanya.

