main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. business

PLN Bersiap Hadapi Lonjakan Permintaan Listrik 511 TWh, dari 'Data Center' hingga EV

 

JAKARTA, investortrust.id - PT PLN (Persero) memperkirakan pada 2034, potensi permintaan (demand) untuk energi listrik akan mencapai 511 terawatt hour (TWh). Untuk itu, ditargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 69,5 gigawatt (GW) yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut, pemetaan potensi demand sebesar 511 TWh berdasarkan dimensi lokasi, waktu, dan kapasitas di seluruh Indonesia mulai demand organik, hilirisasi sawit, hilirisasi mineral dan batu bara, data center, kawasan industri (KW)/kawasan ekonomi khusus (KEK), maritim, akselerasi kendaraan listrik (EV), hingga penggunaan kompor listrik. 

 

Baca Juga

PLN Siap Listriki 780.000 Rumah Tangga Lewat Program Lisdes 2025–2029

 

“Untuk 2034, total demand-nya naik dari sekarang 306 TWh, menjadi 511 TWh dan ini sudah mempertimbangkan additional demand, pertumbuhan ekonomi pada 2029 akan mencapai 8%,” kata Darmawan dalam acara "Diseminasi RUKN dan RUPTL PLN", di Jakarta, Senin (2/6/2025).

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1745982898/investortrust-bucket/images/1745982896638.png
Ilustrasi listrik PLN. (Dok PLN.)
Source: Dok PLN.

 

Dia memaparkan, dari potensi demand sebesar 511 TWh tersebut, Pulau Jawa diperkirakan bakal memiliki kebutuhan paling besar, yaitu sekitar 322,7 TWh. Perinciannya, sebesar 273 TWh merupakan organic demand, 28 TWh untuk KI/KEK dan data center, serta 1,7 TWh untuk EV dan kompor listrik.

 

“Di Jawa, organic demand ini sekitar 4,3%, ajeg, stabil dari tahun ke tahun. Apakah mungkin di Jawa tumbuh sampai 6,1%? Mungkin. Karena ada namanya data center,” ujar dia.

 

Baca Juga

Tarif Listrik Diskon 50%! 79 Juta Rumah Tangga 'Happy' Mulai 5 Juni 2025

 

Lebih lanjut Darmawan menerangkan, data center bukan lagi digunakan hanya sebagai penyimpanan data, tetapi computing power. Adapun computing power membutuhkan energi listrik dalam jumlah yang intensif, dan air sebagai pendingin karena akan menimbulkan panas. 

 

“Maka investasi data center di Pulau Jawa, terutama Jakarta sekitarnya, Bekasi, Karawang sampai Banten, ada juga di Batam investasinya sangat besar untuk data center. Ini kita petakan,” ucap Darmawan. 

 

Setelah Jawa, wilayah berikutnya yang diperkirakan memiliki potensi demand terbesar pada 2034 adalah Sumatera, yakni 77,2 TWh, Sulawesi sebesar 42,1 TWh, Kalimantan 35,5 TWh, Batam 17 TWh, Nusa Tenggara 8,2 TWh, Papua 4,6 TWh, dan Maluku 4,4 TWh.

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • PLN Bersiap Hadapi Lonjakan Permintaan Listrik 511 TWh, dari 'Data Center' hingga EV

        02/06/2025, 08.22 WIB
      • Futures Saham AS Melemah, Pasar Bersiap Hadapi Pekan Sibuk Laporan Keuangan

        27/04/2025, 23.48 WIB
      • Bos Data Center Indonesia Sebut Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Hilirisasi Data

        03/06/2025, 07.25 WIB
      • Pembiayaan Multifinance Naik 4,60% Jadi Rp 511 Triliun di Kuartal I-2025

        09/05/2025, 09.12 WIB
      • Microsoft Launches First Indonesian Data Center, Projects $2.5 Billion Economic Boost

        27/05/2025, 07.47 WIB