Bos Data Center Indonesia Sebut Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Hilirisasi Data
BEKASI, investortrust.id - Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk., Otto Toto Sugiri menyebut pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang menjadi target Presiden Prabowo Subianto membutuhkan pilar infrastruktur digital yang tangguh. Sebagai salah satu pilarnya, infrastruktur butuh pondasi pusat data.
“Dalam konteks infrastruktur digital, pusat data dan jaringan adalah pondasi utamanya,” ujar Toto saat peluncuran pusat data JK6 di kawasan industri MM2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/6/2025).
Toto mengatakan industri pusat data berkembang pesat selama satu dekade terakhir. Diperkirakan industri ini mampu tumbuh sebesar enam kali lipat sejak kemunculannya.
Menurut Toto, pertumbuhan ini bukan sebagai hal yang mengejutkan. Sebab, Indonesia sebagai negara dengan 280 juta penduduk memiliki pengguna internet yang mencapai 220 juta.
“Pusat data kini menjadi tulang punggung ekonomi digital,” kata dia.
Baca Juga
DCI Indonesia (DCII) Luncurkan Pusat Data Baru di Kawasan Industri MM2100
Pusat data menopang transaksi keuangan, layanan publik, komunikasi publik, hingga sistem vital yang digunakan oleh berbagai sektor industri. Semua perpindahan data itu diproses dan disetor ke pusat data.
Toto mengatakan pasar pusat data Indonesia berpotensi tumbuh pesat. Saat ini, kapasitas pusat data Indonesia baru mencapai 300 megawatt atau 1,5 watt per kapita di bawah Jepang yang mencapai 10 watt per kapita.
“Menggunakan acuan 10 watt per kapita, 2.800 megawatt adalah estimasi minimum untuk memenuhi kebutuhan digital nasional,” ujar dia.
Dengan adopsi AI, kata Toto, angka ini dapat melonjak dua kali lipat.
Strategi Hilirisasi Data
Toto mendukung upaya strategi hilirisasi data untuk mendukung pengembangan ekonomi digital. Baginya informasi dan kebiasaan pengguna internet adalah komoditas berharga setara minyak bumi.
“Sumber daya strategis yang harus diolah di dalam negeri agar nilai tambahnya tidak mengalir keluar,” jelas dia.
Menurutnya analisa perilaku secara luas data pengguna internet dapat memberikan nilai tambah bagi pelaku bisnis, pemerintah, dan masyarakat. Data pengguna internet berguna bagi pengambilan keputusan bagi pemerintah hingga tren prediksi ekonomi dan sosial.
“Tanpa pusat data berdaya tinggi dan berstandar global, mustahil memproses, menyimpan, dan menganalisis data berskala masif terutama di era AI dan big data yang menuntut komputasi tinggi dan sekaligus kedaulatan data nasional,” kata dia.
Oleh karena itu, Toto menyebut pengembangan pusat data dapat berperan menjadi salah satu pemain utama menuju kedaulatan data nasional dan terwujudnya Indonesia Emas 2045.

