Dilarang Jemawa, 70% Cadangan Batu Bara RI Ternyata Berkalori Rendah
JAKARTA, investortrust.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan cadangan batu bara yang sangat besar, mencapai 31,71 miliar ton. Namun, 70% dari cadangan tersebut merupakan batu bara dengan kalori di bawah 4.200 kilo kalori per kg (kcal/kg), atau tergolong kalori rendah.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM Surya Herjuna menyebutkan, kondisi ini sangat berbeda di masa lalu, ketika Indonesia masih memiliki banyak cadangan batu bara dengan kalori tinggi, di kisaran 6.000 kcal/kg.

“Jadi pemerintah maupun pelaku usaha juga sudah mulai memikirkan rencana ke depan, policy perbaikan, bahkan teman-teman di PLN juga kemarin sudah saya sampaikan harus merubah paradigma terkait dengan penggunaan batu bara di pembangkit mereka,” kata Surya dalam acara Investortrust Focus Group Discussion, Rabu (28/5/2025).
Menurut dia, jika PLN masih berharap kepada batu bara dengan kalori 5.000-6.000 kcal/kg, maka bsia membuat perusahaan kesulitan dalam pengembangan industrinya.
Baca Juga
Pemerintah Klaim Ekspor Batu Bara RI Merosot karena Perang Dagang
Surya memaparkan, saat ini cadangan batu bara kalori 6.000 kcal/kg yang dimiliki Indonesia tinggal 5%, lalu untuk kalori 5.000 tinggal 8%, sementara batu bara dengan kalori 4.000 kcal/kg masih tersedia cadangan sebesar 73%. Sisanya adalah batu bara dengan kalori 3.000 kcal/kg.
“Kalau kita gak genjot eksplorasinya pasti akan turun terus. Memang kalau bicara cadangan masih ada 31 miliar ton. Kalau sumber daya masih ada 97 miliar ton. Namun, tanpa adanya eksplorasi lanjutan, memang akan cukup sulit nantinya,” ujar Surya.

Lebih lanjut Surya menyampaikan, dari cadangan 31 miliar ton tersebut, sebagian atau 50% cadangan memiliki tingkat stripping ratio 1 banding 10 (1:10). Stripping ratio adalah perbandingan antara jumlah material penutup (overburden) yang harus dipindahkan, dengan jumlah batu bara yang bisa ditambang. Ini adalah parameter penting dalam tambang terbuka (open-pit mining), karena sangat memengaruhi biaya produksi dan kelayakan ekonomi suatu tambang. Artinya, untuk mengesplorasi 1 ton cadangan batu bara di Indonesia, dibutuhkan upaya menggali atau mengupas 10 ton material penutup (overburden). Sehingga bisa dikatakan separuh cadangan batu bara di Tanah Air berada dalam kondisi kurang ekonomis untuk dieksplorasi.


