Kinerja Industri Kulit dan Alas Kaki Terkontraksi, Kemenperin Bongkar Penyebabnya
JAKARTA, investortrust.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan kinerja industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, berkontraksi pada Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Mei 2025. Hal tersebut akibat kenaikan harga yang memicu konsumen menahan diri untuk membeli.
"Adanya kenaikan harga yang sejak Maret 2025 membuat maysarakat menurunan minat membeli barang tersebut," ucap Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Rizky Aditya Wijaya di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (28/5/2025).
Baca Juga
Kontraksi industri, menurut Rizky, juga dipengaruhi atas penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) di Amerika Serikat (AS) yang berimbas terhadap penurunan pesanan alas kaki dari Indonesia. Padahal, sebanyak 43% produksi alas kaki Indonesia diekspor.
Di sisi lain, dampak dari negosiasi tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat telah menyebabkan kekhawatiran di kalangan pelaku industri. Kebijakan ini membuat banyak perusahaan yang mengambil sikap wait and see serta pembatalan investasi hingga iklim usaha lebih stabil.
Meskipun kegiatan produksi berkurang, Rizky menilai, masih terdapat optimisme pada sektor industri alas kaki, karena sejak bulan Januari sampai Mei 2025 telah terdapat 12 investasi Penanaman Modal Asing (PMA) baru dengan skala besar masuk ke Indonesia.
Baca Juga
Kemenperin Sebut 198 Perusahaan Bakal Bangun Pabrik di RI, Serap 24.568 Pekerja
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menambahkan, sektor industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sebagian besar berasal dari unit usaha skala IKM dan memiliki kertergantungan terhadap kebijakan yang pro industri.
"Kebijakan-kebijakan seperti gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia dan keberpihakan pemerintah untuk belanja produk lokal, dapat lebih digaungkan dan diwujudkan dalam bentuk membeli produk lokal tersebut,” terang Reni.

