Indeks Kepercayaan Industri Naik ke 52,11
Juru bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief menyebut, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni Mei 2025, IKI saat ini mengalami perlambatan sebesar 0,39 poin. Nilai pada setahun lalu adalah 52,50.
"Mengapa IKI pada bulan Mei 2025 ekspansif? Itu dikarenakan kontribusi 21 subsektor ekspansif," ucap Febri saat konferensi pers di Kantor Kemenperin, Jakarta, Selasa (27/05/2025).
Tertinggi Industri Alat Angkutan
Febri menjelaskan, 21 subsektor yang mengalami ekspansi dari total 23 subsektor ini turut berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 95,7%. Adapun nilai IKI tertinggi berasal dari industri alat angkutan serta industri pengolahan tembakau.
"Sedangkan 2 subsektor yang mengalami kontraksi adalah subsektor industri kulit dan barang dari kulit dan alas kaki KBLI-15 dan industri peralatan listrik KBLI-27," tuturnya.
Ia menjelaskan, kenaikan IKI pada Mei ini juga dikarenakan kenaikan permintaan domestik terhadap produk-produk manufaktur. Hal ini juga didorong adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.
"Kami menilai kenaikan ini disebabkan membaiknya permintaan domestik atas produk-produk manufaktur pada bulan Mei 2025," ungkap Febri.
"Sedangkan 2 subsektor yang mengalami kontraksi adalah subsektor industri kulit dan barang dari kulit dan alas kaki KBLI-15 dan industri peralatan listrik KBLI-27," tuturnya.
Ia menjelaskan, kenaikan IKI pada Mei ini juga dikarenakan kenaikan permintaan domestik terhadap produk-produk manufaktur. Hal ini juga didorong adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2025 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah.
"Kami menilai kenaikan ini disebabkan membaiknya permintaan domestik atas produk-produk manufaktur pada bulan Mei 2025," ungkap Febri.
Baca Juga

