Indeks Kepercayaan Industri Turun ke Level 51,90 usai Trump Umumkan Tarif Impor
JAKARTA, investortrust.id - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada April 2025 turun ke level 51,90, melambat 1,08 poin dibandingkan Maret 2025 di level 52,98.
Penurunan IKI ini terjadi setelah hampir satu bulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan penerapan tarif ke sejumlah negara, termasuk Indonesia yang dikenai tarif impor 32% pada awal April lalu.
"IKI April 2025 mencapai 51,90, berarti IKI atau kinerja manufaktur masih pada tahap atau level ekspansif, yakni di atas 50," ucap Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Baca Juga
Tarif Impor Trump Dinilai Ancam Daya Saing Industri Manufaktur Indonesia
Menurut Febri, dari 23 subsektor industri pengolahan yang dianalisis, terdapat 20 subsektor yang mengalami ekspansi dan tiga subsektor terkontraksi. Subsektor yang ekspansi memiliki kontribusi 91,9% terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas pada kuartal IV-2024.
"Dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi adalah industri pencetakan dan reproduksi media rekaman yang masuk Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 18 dan industri barang galian bukan logam (KBLI 23)," ujar dia.
Baca Juga
Menperin Klaim Manufaktur Baru Serap Lebih Banyak Tenaga Kerja
Adapun tiga subsektor yang mengalami kontraksi adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15), industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur),barang anyaman dari bambu, rotan dan seienisnva (KBLI 16), industri kendaraan bermotor, serta trailer dan semi trailer (KBLI 291).
"Kalau dari pesanan baru, penurunan IKI ini juga disebabkan penurunan pesanan baru sebesar 4,05 poin, sehingga mengalami kontraksi 49,64 poin," tutur Febri.

