Penyaluran Rumah Subsidi Tumbuh Hingga 1.174%, Ini Faktor Pendorongnya
LAMPUNG, investortrust.id - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyoroti realisasi penyaluran rumah subsidi KPR FLPP kuartal I 2025 yang mencapai 53.874 unit atau tumbuh 1.173,92% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sejumlah 4.229 unit.
"Capaian FLPP ini merupakan yang paling besar sepanjang sejarah negara Indonesia khususnya pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," kata Ara, sapaan akrab Maruarar, dalam keterangan pers yang diterima di Lampung, dikutip Rabu (21/5/2025).
Adapun capaian realisasi rumah subsidi tidak jauh dari dukungan yang dikeluarkan Kementerian PKP era Presiden Prabowo Subianto mulai dari surat keputusan bersama (SKB) 3 Menteri tentang pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pembangunan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Selain itu, lanjut Ara, Bank Indonesia (BI) juga mendukung program tiga juta rumah melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 130 triliun.
''Tahun ini pemerintah juga telah meningkatkan jumlah rumah subsidi KPR FLPP dari semula 220.000 unit menjadi 350.000 unit,'' tambah dia.
Lebih jauh, Ara menyampaikan, pihaknya juga menyalurkan rumah subsidi yang berdasarkan keprofesian seperti guru, tenaga kesehatan (nakes), wartawan, buruh, TNI/Polri, pekerja migran, petani, nelayan, hingga mitra pengemudi transportasi online.
Bahkan, Kementerian PKP juga telah menerbitkan Peraturan Menteri PKP Nomor 5 Tahun 2025 tentang Besaran Penghasilan dan Kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah serta Persyaratan Kemudahan Pembangunan dan Perolehan Rumah.
"Jika ada yang mengatakan kemarin bahwa masa depan Indonesia gelap, gelapnya di mana? Industri perumahan ini luar biasa meningkatnya 3 bulan pertama. Ini data dan fakta tolong dilawan yang hoax-hoax itu. Jadi ini menunjukkan bahwa Indonesia cerah, sektor perumahan juga cerah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,'' tegas dia.
Sementara itu, Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Heru Pudyo Nugroho, menjelaskan bahwa progres penyaluran rumah subsidi mulai 20 Oktober 2024 - 16 Mei 2025 mencapai angka 167.160 unit. Sedangkan data mulai 1 Januari - 16 Mei 2025 mencapai 125.875 unit.
"Dengan berbagai kemudahan dan dorongan dari Menteri PKP khusunya terobosan dan inovasi kebijakan pembebasan biaya BPHTB dan PBG. Ke depan, BP Tapera tetap optimis capaian FLPP bisa lebih meningkat," pungkas Heru.

