Fakta Menarik Survei BI, Orang Masih Borong Bensin tetapi Stop Beli 'Gadget' Seusai Lebaran
JAKARTA, investortrust.id - Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan penjualan eceran diprakirakan tetap baik pada April 2025 atau pasca-Lebaran. Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2025 diprakirakan mencapai 231,1 didukung tumbuhnya kelompok suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor (bensin) dan subkelompok sandang.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, penjualan kelompok lainnya diprakirakan menurun, terutama kelompok peralatan informasi dan komunikasi (gadget), perlengkapan rumah tangga lainnya, dan makanan, minuman, dan tembakau.
Baca Juga
"Secara bulanan, penjualan eceran pada April 2025 diprakirakan terkontraksi sebesar 6,9% (mtm), dipengaruhi normalisasi permintaan masyarakat seiring berakhirnya periode Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri," kata Ramdan Denny dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5/2025).
Pada Maret 2025, IPR tercatat sebesar 248,3 atau tumbuh 5,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2025 sebesar 2,0% (yoy). Peningkatan IPR tersebut terutama didorong kelompok makanan, minuman, dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang.
"Secara bulanan, penjualan eceran pada Maret 2025 juga tumbuh sebesar 13,6% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,3% (mtm)," ujarnya.
Baca Juga
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun 4,69%, Menhub: Bukan Penurunan Daya Beli
Peningkatan tersebut bersumber dari mayoritas kelompok barang, terutama kelompok makanan, minuman dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, serta subkelompok sandang, sejalan dengan permintaan masyarakat saat Ramadan dan HBKN Idulfitri, serta strategi retailer yang memberikan potongan harga.
Dari sisi harga, tekanan inflasi 3 dan 6 bulan yang akan datang, yaitu pada Juni 2025 dan September 2025 diprakirakan menurun. Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni dan September 2025 yang masing-masing tercatat sebesar 146,4 dan 153,1, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 148,3 dan 155,5.

