OpenAI dan Microsoft Tinjau Ulang Kemitraan, Buka Jalan Menuju IPO
SAN FRANCISCO, investortrust.id - OpenAI dan Microsoft meninjau ulang struktur kemitraan untuk membuka jalan bagi OpenAI melantai di bursa saham. Revisi ini bertujuan menjaga akses Microsoft terhadap teknologi AI sambil memberikan fleksibilitas komersial bagi OpenAI.
Microsoft disebut bersedia melepas sebagian sahamnya di entitas for-profit OpenAI LP. Sebagai gantinya, Microsoft akan tetap memperoleh hak akses ke model AI terbaru setelah kontrak eksklusif berakhir pada 2030.
Baca Juga
Perang AI Memanas! OpenAI hingga Microsoft Minta AS Lebih "Galak" Hadapi DeepSeek dan Huawei
Kemitraan ini dimulai pada 2019 dengan investasi awal Microsoft sebesar US$ 1 miliar. Hingga 2024, total investasi yang disuntik telah mencapai US$ 13,75 miliar.
Dikutip dari Bloomberg, Senin (12/5/2025), revisi kontrak dinilai penting, karena OpenAI tengah mendapat tekanan publik atas transisinya dari organisasi nirlaba menjadi entitas komersial. Mantan pegawai dan tokoh industry, seperti Elon Musk, menilai langkah itu menyimpang dari misi awal OpenAI.
Microsoft khawatir investasinya tidak terlindungi, jika struktur OpenAI berubah atau IPO dilakukan tanpa kejelasan lisensi teknologi. Mereka ingin memastikan hak komersial atas teknologi AI tetap aman pasca-IPO.
Baca Juga
Microsoft dan Meta Pulihkan Sentimen AI, Dorong Penguatan Wall Street
OpenAI kini memiliki lebih dari 180 juta pengguna ChatGPT per Maret 2025. Teknologinya telah digunakan luas di sektor keuangan, pendidikan, hingga kesehatan melalui layanan API dan integrasi Microsoft.
Menurut Bloomberg, valuasi OpenAI telah menembus US$ 90 miliar dalam putaran tender saham terbaru. Investor besar, seperti Sequoia Capital dan Andreessen Horowitz, juga dikabarkan ikut berpartisipasi.
Jika restrukturisasi berjalan lancar, OpenAI berpotensi menjadi perusahaan publik dalam waktu dekat. Namun, hingga kini, baik Microsoft maupun OpenAI, belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan ini.

