main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. business

'Dihajar' Trump dan The Fed, BI Gelontorkan Rp 33 Triliun Selamatkan Rupiah

 

JAKARTA, investortrust.id - Bank Indonesia (BI) mencatat pada April 2025 cadangan devisa nasional berada di posisi US$ 152,5 miliar (Rp 2.510 triliun) atau turun US$ 4,6 miliar (Rp 75 triliun) dibandingkan bulan Maret 2025. Turunnya cadangan devisa karena pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.

 

Kepala Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) Fithra Faisal Hastiadi, mengatakan, intervensi BI di pasar valuta asing (valas) yang mencapai US$ 2 miliar (Rp 33 triliun) pada April 2025, sebagai langkah membatasi volatilitas rupiah.

 

Baca Juga

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.532/USD Jumat

 

“Rupiah kembali mengalami tekanan (depresiasi) akibat penguatan dolar AS, kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS), dan ketidakpastian pasar yang meningkat imbas ancaman tarif Presiden AS Donald Trump,” kata Fithra, melalui keterangan resminya, Jumat (9/5/2025).

 

Fithra mengatakan, intervensi yang dilakukan otoritas moneter mencerminkan sikap proaktif BI menahan ekspektasi inflasi, terutama ketika risiko inflasi impor kembali muncul.

 

“Dengan inflasi tahunan yang meningkat ke 1,95% pada April 2025, didorong permintaan musiman saat Lebaran dan kenaikan harga impor, BI diperkirakan akan terus mempertahankan rupiah tanpa mengubah suku bunga acuan,” ucap dia.

 

Sementara itu, akademisi dari Universitas Andalas Sumatera Barat Syafruddin Karimi mengatakan, tekanan eksternal semakin kuat seiring konflik India–Pakistan, ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed, dan ancaman tarif dagang Presiden Donald Trump. 

 

Baca Juga

Rupiah 'Ketar-Ketir' Lagi, Dolar AS Naik Gara-gara Trump Bikin 'Deal' Baru dengan Inggris

 

“Dalam konteks ini, intervensi aktif menjadi pilihan logis untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan menghindari inflasi impor yang dapat memperburuk daya beli,” jelas Syafruddin.

 

Syafruddin mengatakan, stabilitas nilai tukar penting untuk melindungi harga pangan, energi, dan barang konsumsi rumah tangga. Dalam situasi yang tak pasti, bank sentral harus bersikap tegas tanpa selalu menaikkan suku bunga. 

 

“Strategi mempertahankan suku bunga sambil melakukan pelonggaran makroprudensial seperti yang dilakukan BI saat ini merupakan langkah cerdas untuk menahan pelemahan tanpa membunuh kredit dan pertumbuhan,” ujar dia.

ARTIKEL POPULER

      BERITA TERKAIT

      • 'Dihajar' Trump dan The Fed, BI Gelontorkan Rp 33 Triliun Selamatkan Rupiah

        09/05/2025, 15.37 WIB
      • Ekonom Asing Prediksi Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5% meski Dihajar Tarif Resiprokal

        29/04/2025, 10.10 WIB
      • BPK Sebut Selamatkan Uang Negara Rp 43,43 Triliun Semester II-2024

        27/05/2025, 03.57 WIB
      • Menteri Trenggono Ungkap Pemerintah Selamatkan Kerugian Negara Rp 13,6 Triliun dari Illegal Fishing

        05/06/2025, 05.52 WIB
      • Cair Hari Ini, Pemerintah Gelontorkan Rp 49,3 Triliun untuk Gaji Ke-13 ASN, TNI, dan Polri

        02/06/2025, 11.37 WIB