Rosan Ungkap Investasi Korea Selatan di RI Lebih Besar dari yang Tercatat
KARAWANG, investortrust.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan investasi dari investor asal Korea Selatan yang masuk ke Indonesia semestinya bisa tercatat lebih besar oleh pemerintah.
Menurut Rosan, Korea Selatan selalu menempati urutan tujuh besar sebagai negara asal penanaman modal asing (PMA) tertinggi di Indonesia setidaknya dalam kurun empat tahun terakhir. Meski sudah cukup tinggi, ia meyakini nilai investasi dari investor asal Korea Selatan yang tercatat masuk ke Indonesia seharusnya dapat lebih besar lagi.
Baca Juga
Dapat Aduan Investor, Rosan Koordinasi dengan Kapolri Tindak Premanisme
"Tapi saya tahu sebenarnya lebih banyak, karena berdasarkan registrasi, beberapa investasi dari Korea sebenarnya datang dari Malaysia, Singapura. Sebenarnya (investasi asal Korea Selatan) jumlahnya jauh lebih besar," ungkap Rosan dalam peresmian pabrik hub produksi poliuretan (PU) global milik PT Dongsung Chemical di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (30/4/2025).
Dalam kesempatan itu, Rosan juga mengatakan telah menerima instruksi khusus dari Presiden Prabowo Subianto. Ia mengungkap Prabowo memberikan instruksi khusus untuk tidak hanya menyerap sebanyak-banyaknya investasi asing yang berkualitas, tetapi juga turut menjaga proyek-proyek yang telah berjalan di Indonesia.
"Instruksi dari Presiden sangat jelas, bukan hanya menarik investasi asing, tetapi juga harus menjaga investasi asing yang sudah diinvestasikan di Indonesia, seperti Dongsung Chemical," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Rosan juga mengatakan pemerintah bakal membuka perluang kepada lebih banyak perusahaan yang bergerak di industri manufaktur, seperti Dongsung Chemical. Ia memuji Dongsung Chemical sebagai perusahaan yang berorientasi terhadap produk-produk ekspor.
Rosan menjelaskan, investasi yang berkaitan dengan produk, seperti alas kaki di Indonesia memiliki peningkatan hingga 4 kali lipat dalam empat tahun terakhir. Selain itu industri otomasi juga meningkat 2,7 kali dalam kurun tahun 2020-2025 dengan nilai lebih dari US$ 3 juta.
"Saya sangat senang dan senang berada di sini untuk melihat pembukaan Dongsung Chemial Indonesia Factory. Saya percaya dengan kuat bahwa kolaborasi dan sinergi antara Indonesia dan Korea akan menjadi lebih kuat," ujarnya.
Sebelumnya pria yang juga menjabat sebagai CEO Danantara itu menuturkan, meski sempat diterpa isu mundurnya investasi LG pada proyek pembangunan ekosistem baterai EV, minat investor asal Korea Selatan terhadap Indonesia masih sangat besar.
Baca Juga
Bertemu Pengusaha Korea, Menperin Pastikan RI Masih Jadi Negara Tujuan Investasi
Rosan mengungkapkan sampai pada triwulan I-2025 ini, realisasi investasi dari Korea selatan mencapai angka US$ 683,29 juta. Bahkan Rosan menyebut Korea Selatan masuk ke dalam tujuh negara teratas yang berinvestasi di Indonesia.
"Pertumbuhan untuk Korea Selatan meningkat sangat baik, memang kemarin ada berita LG tidak melanjutkan investasi di Indonesia, tetapi tidak semua program mereka berhenti, dari empat yang ada, sudah berjalan," kata Rosan dalam konferensi pers realisasi investasi triwulan I 2025 di kantor BKPM, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

