Transjakarta dan PT TAM Resmikan Hak Penamaan di Halte Pasar Senen
JAKARTA, investortrust.id - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) telah resmi mengubah nama Halte Pasar Senen menjadi Halte Senen Toyota Rangga.
Hal ini merupakan kerja sama business-to-business (B2B) kedua perusahaan dalam hak penamaan atau naming rights sebagai non-farebox revenue Transjakarta dengan lama konsesi hingga 2 tahun ke depan.
“Jadi penamaan halte ini tidak hanya sebagai pendapatan non-farebox dan sebagai transaksi bisnis, tapi lebih jauh dari itu. Ini adalah sebagai wadah yang digunakan oleh Transjakarta untuk bisa mengundang dan juga melibatkan banyak entitas swasta untuk sama-sama membangun kota. Dan hari ini kita resmikan menjadi Halte Senen Toyota Rangga,” kata Direktur Utama Transjakarta di Halte Senen Toyota Rangga, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2025).
Sementara itu, Direktur Pemasaran PT TAM Hiroyuki Oide, menambahkan bahwa pihaknya memilih Halte Senen Toyota Rangga karena memiliki sejarah panjang dalam perputaran ekonomi daerah wilayah Jakarta.
“Semangat kewirausahaan dan mobilitas tinggi di kawasan ini sejalan dengan semangat kendaraan niaga terbaru kami Toyota Hilux Rangga yang dirancang sebagai solusi mobilitas fleksibel yang dapat mendukung berbagai kebutuhan usaha. Semoga Halte Senen Toyota Rangga ini dapat menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem mobilitas publik yang lebih nyaman untuk masyarakat DKI (Jakarta),” tutur dia.
Sekadar informasi, Halte Senen Toyota Rangga melayani layanan BRT Koridor 2 (Pulogadung - Monas), rute 2A (Pulogadung - Rawa Buaya), rute 7F (Kampung Rambutan - Juanda via Cempaka Putih), Koridor 14 (Jakarta International Stadium - Senen), serta angkutan umum terintegrasi atau Non BRT rute 14B (Tanjung Priok - Senen via JIS).
Sebelumnya, Direktur Bisnis dan Pemanfaatan Aset Transjakarta, Fadly Hasan telah menyampaikan kontrak naming rights di halte-halte Transjakarta berlaku secara tahunan dan memiliki rentang nilai hingga Rp 25 miliar tergantung lokasi yang dipilih. “Range-nya antara Rp 1 sampai Rp 25 miliar per tahun,” katanya.

