main-logo
  • MARKET
  • MACRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • /assets/images/resources/dasawindu-indonesia-merdeka.png
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
  • FOTO
logo datatrust
Pita Tracker By Trading View
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
  • ‌
    ‌
    ‌
The Convergence Indonesia, lantai 5. Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR Rasuna Said, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Pusat, 12940.

FOLLOW US

KATEGORI
  • MARKET
  • MAKRO
  • FINANCIAL
  • BUSINESS
  • NATIONAL
  • ESG
  • INTERNATIONAL
  • FINANCIALTRUST
  • INDEPTH
  • LIFESTYLE
MEDIA
  • PHOTO
  • VIDEO
INFORMASI
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN KAMI
  • PUBLISHING
  • KONTAK
PUBLIKASI
  • BUKU

FOLLOW US

logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
logo white investortrust
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor1188/DP-Verifikasi/K/III/2024
Bagikan
  1. Home
  2. business

Ketum Kadin Anindya: TKDN Mau ditinjau, Kita Tak Ingin Deindustrialisasi

 

JAKARTA, investortrust.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menegaskan bahwa pemerintah tengah berupaya mengkaji ulang tingkat komponen dalam negeri (TKDN) guna mempercepat industrialisasi Tanah Air.

 

"TKDN mau ditinjau, karena kita juga butuh industri kuat. Nah, kita tidak ingin terjadi deindustrialisasi, kita ingin terjadi industrialisasi yang nilai tambahnya makin banyak," kata Anindya pada acara halalbihalal asosiasi, himpunan, anggota luar biasa (ALB) Kadin di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2025).

 

Pemerintah saat ini masih mematangkan regulasi terkait pelonggaran kebijakan TKDN, termasuk penghapusan kuota impor.

 

Baca Juga

Anindya - Hashim Berangkat ke AS Bahas Energi Terbarukan Hingga Danantara 

 

Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Aviliani memastikan, Kadin akan menjembatani para pengusaha ke pemerintah untuk menjaga ekosistem industri dalam negeri tetap stabil di tengah wacana relaksasi TKDN kepada Amerika Serikat (AS) imbas tarif resiprokal.

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1745576705/investortrust-bucket/images/1745576708562.jpg
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi, Aviliani di acara halalbihalal anggota luar biasa (ALB) Kadin di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (25/4/2025). Foto: investortrust/Rizqi Putra Satria. ()
Source:

 

Menurutnya, pelonggaran TKDN tidak akan terdampak ke seluruh sektor usaha.  

 

"Nah, asosiasi di dalam ekosistem (industri) itu harus bicara, mana yang memang harus impor, mana yang tidak, sehingga, ketika kita mau buat berbagai masukan, itu semua masalah-masalah di asosiasi (pengusaha) kita list. Jadi, penting sekali asosiasi luar biasa (ALB) ini untuk selalu berkoordinasi dengan Kadin. Apapun policy-nya, kalau tidak bisa langsung (ke pemerintah), bisa melalui kami begitu," katanya

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1744180224/investortrust-bucket/images/1744180229699.jpg
Grafis produk ekspor Indonesia ke AS. (investortrust)
Source: investortrust

 

Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko sebelumnya memberikan tanggapan terkait rencana pemerintah yang ingin merelaksasi atau melonggarkan aturan TKDN.

 

Menurutnya, rencana tersebut harus dipertimbangkan matang oleh pemerintah. Moeldoko khawatir, investor yang sudah masuk ke Indonesia akan kecewa apabila regulasi TKDN dilonggarkan.


"Sehingga yang punya semangat menuju TKDN ini jangan sampai nanti kendur lagi dan sebagainya. Bahkan (investor) ada yang kecewa, nah ini juga perlu ada sebuah pertimbangan," ungkap Moeldoko beberapa waktu lalu.

 

https://cloudinary-a.akamaihd.net/dzvyafhg1/image/upload/v1745573885/investortrust-bucket/images/1745573883395.jpg
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya N. Bakrie bersama Ketua Umum GAPEI Benny Soeteisno (kanan) dan WKU Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani (kiri) saat Halal Bihalal dan Silaturahmi Asosiasi, Himpunan Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin Indinesia, di Jakarta, Kamis (25/4/2025). Foto: Investortrust/Mohammad Defrizal ()
Source:

 

Meski demikian, ia menilai bahwa regulasi TKDN juga seharusnya bisa diterapkan secara fleksibel untuk masing-masing sektor. Moeldoko mengatakan, saat menjabat sebagai kepala staf kepresidenan (KSP), dirinya sempat menerima keluhan dari perusahaan di bidang energi. Kala itu, perusahaan tersebut tidak bisa beroperasi lantaran terhalang aturan TKDN.

 

Baca Juga

Anindya Bakrie Ungkap ICEF-IPFE 2025 Bisa Turut Berdayakan Dunia Usaha Nasional dan Daerah


"Begitu dipersyaratkan dengan TKDN yang kuat, maka ini menyulitkan, sehingga proyek itu stagnan. Padahal perusahaan itu sudah keburu berutang. Akhirnya karena belum bisa jalan, bayar itu bunga terus," ungkapnya.


Ihwal itu, Moeldoko menyebutkan, fleksibilitas aturan TKDN juga perlu dipertimbangkan pemerintah. Menurutnya, aturan TKDN dapat dilonggarkan jika teknologi yang dibutuhkan belum dapat dimiliki atau diproduksi di dalam negeri dan mengharuskan mendatangkan dari luar negeri.


"Sepanjang kita belum memiliki teknologi yang mumpuni untuk mengisi itu, maka dipertimbangkan untuk apa itu bisa menggunakan barang dari luar," terang Moeldoko.

BERITA TERKAIT

  • Ketum Kadin Anindya: TKDN Mau ditinjau, Kita Tak Ingin Deindustrialisasi

    25/04/2025, 11.08 WIB
  • Bertemu Gubernur Lemhanas, Ketum Kadin Anindya Gagas ‘Pengusaha Pejuang’ lewat Retret di Magelang

    09/06/2025, 11.12 WIB
  • Terbang ke AS, Ketum Kadin Anindya Promosikan Program 3 Juta Rumah hingga Danantara

    25/04/2025, 12.59 WIB
  • Tampil di Fox News serta Bloomberg NEF Summit 2025, Ini Pesan Ketum Kadin Anindya Bakrie

    01/05/2025, 19.05 WIB
  • Menperin Agus Bantah Deindustrialisasi di Indonesia, Beberkan Data Ini

    08/05/2025, 07.50 WIB
Error loading YouTube videos