Survei: Publik Soroti Isu Ekonomi dan Korupsi
JAKARTA, Investortrust.id -- Yayasan Pelopor Pilihan Tujuhbelas (PP17) merilis survei terbaru dari National Kawula Survey (NKS) Q2 2025. Dari hasil survei ditemukan masyarakat amat menyoroti isu-isu ekonomi dan korupsi, yang bisa erimplikasi pada tingkat kepercayaan mereka pada pemerintah.
"Sejak awal tahun, ekonomi konsisten menempati posisi teratas sebagai isu paling penting yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah. Pada Q2 2025, 52% masyarakat menganggap isu ini krusial, walaupun angka ini menurun dibandingkan Q1 2025 (60%)," kata Project Manager Kawula17, Maria Angelica Christy dalam paparannya, Rabu (4/6/2025).
Angel mengatakan fokus terhadap isu ekonomi ini secara signifikan dirasakan oleh masyarakat di Pulau Jawa yakni sekitar 62% dibandingkan pulau lainnya.
Tiga permasalahan ekonomi paling mendesak yang disorot publik di antaranya meningkatnya pengangguran (49%), maraknya korupsi (48%), dan mahalnya harga bahan pokok (43%).
Angel mengungkapkan, jika dibandingkan dengan Q1 2025, isu korupsi menunjukkan kenaikan perhatian yang signifikan. Meningkat 7% dari kuartal sebelumnya.
"Fenomena ini disinyalir kuat merupakan respons terhadap maraknya pemberitaan dan pengungkapan kasus-kasus korupsi yang membanjiri ruang publik beberapa bulan terakhir," ucapnya.
Sementara itu isu pengangguran dan mahalnya harga bahan pokok juga konsisten di posisi tiga teratas sejak Q1 2025. Hal tersebut mengindikasikan bahwa persoalan pengangguran dan mahalnya harga bahan pokok belum menunjukkan perbaikan signifikan.
Selain itu, dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian, seperti konflik geopolitik dan proyeksi ekonomi negara-negara besar yang masih lemah, juga turut memengaruhi kondisi domestik, meskipun pemerintah menyatakan ekonomi Indonesia cukup resilien. Adanya gelombang PHK beberapa bulan terakhir juga diinterpretasikan sebagai alasan melemahnya daya beli masyarakat.
"Oleh karena itu, pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini dan memulihkan kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Survei Nasional Kawula17 (NKS) merupakan survei per kuartal untuk melihat kinerja pemerintah dari perspektif masyarakat. Survei dilakukan dengan metode Computer-Assisted Self Interviewing (CASI) atau survei daring.
Periode pengumpulan data survei dilakukan pada tanggal 12-15 Mei 2025 dengan sampel representatif sebesar 417 responden dari seluruh Indonesia dan diikuti oleh responden berusia 17-44 tahun dengan margin of error 5%.

