Jadi Dirjen Bea Cukai, Pemerintah dan DPR Sebut Djaka Sudah Mundur dari TNI
JAKARTA, investortrust.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan Djaka Budhi Utama sudah mundur dari TNI.
Airlangga Hartarto yang ikut menghadiri pelantikan 22 pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut bahwa Djaka sebenarnya sudah menyandang status purnawirawan.
"Purnawirawan, jadi gak ada masalah," tegas Airlangga usai pelantikan pejabat Eselon I di Kemenkeu, Jakarta Pusat, Jumat (23/5).
Airlangga menyatakan proses pengunduran diri Djaka telah selesai secara administrasi. "(Proses pengunduran diri Djaka Budi Utama dari TNI) sudah selesai, jadi purnawirawan," jelas dia.
Airlangga tak menjawab tegas apakah Djaka juga sudah melepas jabatannya sebagai Sekretaris Utama (Sestama) Badan Intelijen Negara (BIN). Sementara Kepala BIN Muhammad Herindra yang juga menghadiri pelantikan dan hendak dimintai konfirmasi, tak tampak keluar melalui Lobby Gedung Djuanda I Kemenkeu.
Baca Juga
Profil Letjen Djaka Budi Utama, Petinggi BIN yang Dikabarkan Jadi Dirjen Bea Cukai
Airlangga mengatakan tugas Djaka di Direktor Jenderal Bea Cukai (DJBC) tak mudah. Sebab, Djaka akan menghadapi proses barang yang keluar dan akan masuk ke Tanah Air.
"Ada pesan juga terkait penanganan secara khusus dan juga friendly terhadap pekerja migran, pahlawan devisa kita," tandas Airlangga.
Sementara itu, Ketua Komisi XI Misbakhun meminta tak membuat dikotomi antara sipil dan militer. Dia mengaku pemerintah butuh kepemimpinan untuk memimpin sebuah instansi.
"Tadi Bu Menteri sudah menyampaikan, yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Gunakan semua instrumen untuk bekerja sama," ujar Misbakhun.
Misbakhun menjelaskan sisi leadership seorang militer juga penting dibutuhkan. Yang terpenting, kata dia, seseorang harus adaptif dengan situasi-situasi pekerjaannya.
"Pak Djaka kan sudah TNI Purnawirawan. Berarti kan dia sudah menjadi orang sipil. Jadi, jangan dikotomikan itu," ujar dia.
Sebelum di pos pimpinan Bea Cukai, Djaka sebelumnya merupakan anggota Kopassus yang tergabung dalam Tim Mawar. Satuan ini menjadi perhatian publik terkait operasi penangkapan dan penahanan aktivis pro-demokrasi di akhir pemerintahan Presiden ke-2 Soeharto.

